Tiga orang pasukan 10 Rajab 1333 H
Hari itu aku menyaksikan  kemarahan dari Mulazim Ilham karena permasalahan mengenai jumlah pasukan yang semakin menepis. Untung saja pasukan musuh tidak mengetahui kehilangan pasukan kami sehingga kami masih bisa menghalau pasukan mereka. Usaha mereka gagal juga untuk merebut pertahanan kami.
Padahal sudah sebulan lamanya kami bertahan dengan sedikit pasukan. Kalaupun ada tambahan pasukan itu waktu kunjungan Essad Pasha. Setelah itu pasukan tersebut kembali lagi ke barak mereka. Aku melihat Mulazim yang sedang memegang gagang telepon dan berkata-kata dengan tegas sekali
"Kami di sini sudah kehilangan banyak tentara "
Sebentar ia terdiam mungkin karena mendengar balasan dari orang yang ada di balik telepon namun wajah Mulazim tidak terlihat mereda malah ia tambah berang. Mungkin saja alasan yang selalu diberikan oleh pihak mereka sama saja
"Kalau kalian membiarkan kami maka kami akan mundur aku tidak peduli kalau mesti disebut desersi tapi kalau telah melakukan kejahatan dengan mendiamkan kamu berjuang sendirian. Nantinya kalian sendirilah yang akan merasakan hukuman tersebut.
Dari balik telepon aku dengar sama-samar. Namun aku tidak mau mendengarkannya. Biarlah nantinya Mulazim yang memberitahu dan bagiku tidak berguna untuk menguping pembicaraan orang lain.
Kemudian Mulazim merekada dan ia mengiyakan perkataan dari orang balik telepon dan dengan perlahan ia meletakkan ganagntelepon ke tempat teleponnya. Ia berbalik dan mempersilahkan aku duduk dalam baraknya.
Barak yang sangat kecil dan hanya bisa dimuat paling banyak lima orang. Dari sini Mulazim bertugas memantau pasukannya dan melaporkan perkembangan perang.
"Ternyata mereka masih bandel juga. Aku harapa kita akan mendapatkan pasukan. Mereka berjanji akan mendatangkan tiga orang hari ini juga"
"Jika demikian itu bagus. Tiga orang sangat bisa membantu kita dalam menjaga sektor ini" , kataku