Sebagai seorang akademisi saya tidak mempercayai ayam hitam yang seluruhnya hitam tidak saya percaya sama sekali karena ayam tersebut adalah ayam biasa. Kalau di China ada ayam yang bernama ayam kapas yang warnanya hitam dan seluruh badannya juga berwarna hitam. Kalau darah sebenarnya warna merah hanya saja warnanya agak kehitaman.
Kalau warna hitam adalah perwakilan dunia kegelapan maka ayam ini dimasukkan sebagai perwakilan kegelapan. Katanya banyak yang menggunakan ayam ini sebagai persembahan untuk mahluk ghaib untuk suatu motivasi yakni bisa jadi untuk kekayaan atau kekuasaan.
Tentu ini suatu yang billahit karena tidak ada hubungan antara kekayaan dengan persembahan. Kalaupun kita sudah berkorban ayam hitam yang harganya bisa pilihan juta tidak ada jaminan keinginan kita akan terkabul. Kalau terkabul itupun karena dengan izin Allah.
Bagi muslim kalau berkorban jangankan seekor ayam hitam berkorban seekor lalat saja bisa masuk ke dalam neraka jika pengorbanan itu ditujukan pada mahluk. Sebagai muslim hanya boleh untuk berkorban untuk Allah.
Balik lagi ke masalah ayam hitam. Setidaknya ayam yang seluruhnya berwarna hitam adalah Ayam cemani yang asalnya dari Kedua di temanggung. Ayam ini juga dikenal juga sebagai ayam Kedu Cemani karena ayam ini berasal dari karesidenan Kedu yang meliputi kabupaten Temanggung, Kebumen, Puworejo dan Wonosobo.
Ayam ini cukup besar dengan ayam jantan bisa sampai sekitar 3,5 kilogram dan betinanya sampai 2,5 kilogram maka ayam ini adalah ayam unggulan pedagang.
Kalau dari dagingnya yang berwarna hitam mungkin tidak terbiasa tetapi saya pernah memakan ayam cemani blasteran yang dagingnya ada yang putih dan ada dagingnya yang berwarna hitam. Mungkin bagi yang tidak biasa tidak akan mau memakan manakan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H