Sulawesi selatan terkenal dengan kota Seribu Mesjid, terutama Kabupaten Sinjai. Sebagian bahkan hampir seluruh penduduk kabupaten Sinjai meyakini dan menjadikan islam sebagai agamanya.
Oleh sebab itu minuman yang mengandung alkohol sangat dilarang di Sinjai. Peraturan mengenai larangan mengkonsumsi Miras (minuman keras) sudah ada dan jelas mengikat semua golongan di daerah setempat. Dampaknya adalah nelayan yang sebagian besar kerjanya di laut merasa sangat sulit untuk mendapat minuman hangat dan beralkohol serta penambah tenaga, sehingga dibuatlah minuman khas dari Sinjai sebagai minuman pengganti minuman keras (Miras) yaitu Minas (Minuman Asli Sinjai). Selain pengganti minuman beralkohol, Minas juga memiliki efek memulihkan dan penambah tenaga sebelum maupun setelah bekerja. Sehingga dari aman dikonsumsi dari remaja hingga dewasa.
Cara pembuatan Minas sendiri cukup mudah dan praktis. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain tape singkong, susu, telur, air kelapa, madu, tuak tidak terlalu banyak, buah-buahan sebagai perasa alami seperti durian dan buah-buahan lainnya.
Semua bahan dicampur dan dihaluskan secara manual atau bisa menggunakan blender kemudian disimpan dilemari es atau freezer, dan minuman siap dikonsumsi. Untuk mudah dibawa, minuman khas Sinjai dimasukkan dalam botol plastik. Untuk sekedar membuat 10 botol Minas membutuhkan kurang lebih 15 kilogram tape singkong. Masa pembuatan minuman ini mengikuti musim, karena aroma Minas menyesuaikan dengan musim. Apabila sedang musim durian, maka minuman ini akan terasa beraroma buah durian.
Selain beberapa kelebihan yang disebutkan diatas, Minas masih mempunyai kelemahan. Minuman khas Sinjai ini tidak bertahan lama, hanya dapat bertahan kurang lebih selama 7 hari atau satu minggu bila disimpan dalam lemari es atau freezer.
Masalahnya adalah Minas tidak dapat diawetkan, Sehingga minuman khas Sinjai ini paling enak dinikmati pada malam hari saat suasana dalam keadaan dingin, sebagai minuman penghangat dihabiskan langsung. Menikmati Minas (Minuman Khas Sinjai) paling cocok saat makan bersama ikan bakar. Satu lagi, minas hanya ditemukan di Kota Sinjai saja dan cukup jarang ditemukan, di kota-kota lain tidak tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H