Indonesia tidak hanya tentang Bali. Kampanye Wonderful Indonesia kini sudah merambah ke seluruh pulau besar di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Dari seluruh pesona alam yang terhampar, kawasan Danau Toba menjadi salah satu lokasi yang cukup populer. Sebuah lokasi yang kini menjadi Destinasi Super Prioritas yang dipersiapkan  menjadi 'Bali' baru oleh pemerintah.
Selain itu, Danau Toba juga merupakan satu dari lima geopark yang masuk dalam UNESCO Global Geopark sehingga seiring ditetapkannya sebagai DSP Toba, wisatawan bisa semakin mengenal danau yang melintasi 7 kabupaten di Sumatera Utara tersebut.
Jika kamu sering mendengar Bali dan hal tidak tertulis di dalamnya, apakah kamu penasaran untuk mengetauhui hal-hal yang tidak tertulis di Danau Toba?
Berikut Penulis akan berbagi empat hal tidak tertulis namun mengesankan yang bisa kamu temukan ketika berkunjung ke Danau Toba.
1. Kawanan Monyet di Daerah Panatapan Â
Bagi pengunjung yang menjajaki wisata Danau Toba untuk pertama kalinya, maka lokasi Panatapan di kelurahan Parapat, Kabupaten Simalungun adalah rute yang umum dilewati. Itu karena Parapat adalah 'gerbang' tidak resmi yang menyambut wisatawan dari jalur darat Kota Medan.
Sepanjang jalan menuju Parapat, pemandangan alam yang sangat menakjubkan akan menanti setiap pasang mata. Namun, seperti halnya wisata alam lain, kita tidak sendirian. Lokasi di pesisir Panatapan, Parapat terdiri dari perbukitan yang masih sangat asri dan menjadi habitat hidup banyak monyet liar. Â Â
Tak heran 10 menit sebelum kamu sampai di gerbang selamat datang Parapat kamu akan berjumpa dengan kawanan monyet. Beberapa pengunjung ada yang melambatkan laju mobilnya, membuka kaca jendela lalu melempar makanan untuk monyet-monyet ini.
Hal yang harus diperhatikan pemerintah adalah bagaimana agar monyet liar ini tidak menganggu kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Karena jika kamu tidak beruntung, kamu akan 'disapa' saat makan dan minum di Panatapan, Parapat. Hal tersebut juga pernah penulis alami sendiri. Â Mereka bisa berlompatan di atas meja atau lebih parah lagi mengambil barang milik pengunjung.
Apalagi banyaknya kendaraan yang berhenti tiba-tiba ketika kawanan monyet menyeberang ataupun niat pengunjung ingin memberi mereka makan di tengah jalan. Potensi kecelakaan lalu lintas bisa terjadi sewaktu-waktu.