yahhh...ini lah dia "Jakarta", kota penuh kejutan dan ke egoisan. Kota yang gak kenal ampun tapi dipuja-puji semua orang. Boleh dibilang, kota ini membentuk dan membuat karakter diluar kata "wajar".
Coba lihat disekeliling kita, hampir semua orang berlari-lari mengejar uang, dan waktu sangat berharga untuk di sia-siakan. Seperti kata orang jawa "alon alon asal klakon" tapi sekarang yang ada "alon alon kena denda di kantor karena telat". Fuiihhh... apes banget. Setiap hari yang aku lalui pulang pergi dari rumah ke kantor, begitu banyak keegoisan yang ku lihat. Aku melihatnya bukan dari kaca spion mobil tapi kaca spion motor (promosi.com) yang sangat jelas dan miris kalau diingat-ingat.
Coba bayangkan, Jakarta yang luas dan mulai mengecil karena pesatnya pertumbuhan penduduk harus rela di kerubuti warga yang haus akan kehidupan yang layak. Kehidupan yang mungkin sudah lelah bagi mereka terus dalam keadaan kekurangan, kehidupan yang ingin mereka tonjolkan untuk kepuasan batin atau kepuasan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan.
Sepotong kue harus dibagi-bagi adil, dan sepotong kue yang diserang prajurit semut.
Seperti itu lah perumpaan yang bisa aku gambarkan saat ini. Dengan riuhnya jalanan dan keegoisan yang akhirnya membentuk karakter keras dan egois juga.
Coba bayangkan, perjalanan dari rumah ke kantor menghabiskan waktu + 4 jam dan harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 wib setiap harinya. Kalau lewat dari jam itu, tamatlah riwayat gak sampai dikantor dan capek plus denda penyejuk hati. rugiii kalee ya...
Bahkan ada yang pernah berkata, kalau tinggal di Jakarta mempercepat penuaan dini. Hehehehe....bertolak belakang dengan iklan awet muda ya...
Bermacam-macam alasan orang untuk datang dan tinggal di Jakarta. Bahkan sebagian orang buat target untuk hidupnya selama tinggal di Jakarta. Yang pasti gak ada satupun orang yang menyesal hidup dan tinggal di Jakarta.
Jakarta oh Jakarta...Pesona mu begitu indah dengan semua kekuasaan hidup yang diinginkan setiap orang. Inilah kehidupan yang baru aku jalani di Jakarta. Dan saat ini Jakarta udah buat aku melihat dengan mata telanjang siapa yang akan menjadi lawan dan kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H