Mohon tunggu...
SITUMORANG YOSUA
SITUMORANG YOSUA Mohon Tunggu... Akuntan - To celebrate life, to do something good for others

Writing is living in eternity. Your body dead, your mind isn't.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apapun Pekerjaannya, Lakukan Sungguh-Sungguh

22 Mei 2023   00:38 Diperbarui: 22 Mei 2023   00:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memang tidak begitu keras, tapi saya rasa itu kurang pantas untuk dilakukan. Mungkin itulah mental-mental terminalan, pikir saya waktu itu. Tapi semua itu terbantahkan ketika ada bapak paruh baya yang memberikan service luar biasa ini.

  • See The Bigger Picture

Saya teringat dengan sebuah cerita yang pernah saya baca tentang seorang tukang pemecah batu ketika ditanya apa yang sedang ia lakukan saat ia sedang memecahkan batu-batu yang ada dihadapannya. Tukang pertama, ketika ditanya apa yang sedang ia lakukan, ia menjawab 'sedang memecahkan batu.' Tukang kedua, ketika diajukan pertanyaan yang sama menjawab 'sedang mencari nafkah untuk keluarga.' Tukang ketiga, dengan pertanyaan yang sama menjawab 'sedang membangun sebuah bendungan.'

Pekerjaan yang dilakukan sama, namun cara pandang setiap tukang ini berbeda. Ada yang melihat apa yang sedang ia lakukan hanya sekedar memecahkan batu. Pokoknya ia hanya dibayar untuk itu. 

Tukang kedua melihat dengan lebih luas. Ia memecahkan batu untuk menafkahi keluarganya, sehingga tentu ia melakukannya dengan lebih bersungguh-sungguh. 

Dan tukang ketiga bahkan memberikan jawaban yang lebih luar biasa lagi. Ia melihat keseluruhan gambar dari apa yang ia lakukan. Ia tidak hanya memecahkan batu, tidak hanya mencari nafkah untuk keluarga, tapi juga menjadi bagian dari pembangunan sebuah bendungan yang tentu akan memberi manfaat pada masyarakat luas.

Semakin luas cara pandang kita akan sesuatu, akan membantu kita untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih bersungguh-sungguh, tidak hanya sekedar mendapatkan upah dan menggugurkan kewajiban. Ini juga akan membuat kita tampil beda dibandingkan sekeliling kita.

  • Conclusion

Bapak kondektur yang baik ini menyadari bahwa kalau ia tidak sungguh-sungguh dengan pekerjaannya, bisa jadi suatu hari posisi nyaman Harapan Jaya akan digantikan dengan perusahaan lain, yang bisa berdampak pada menurunnya upah yang ia terima, atau bahkan ia kehilangan mata pencaharian sehingga tidak mampu menafkahi keluarganya lagi.

Sama-sama kondektur, tapi ia melakukan pekerjaannya dengan cara yang berbeda. Semua itu tidak serta merta soal lingkungan tempat seseorang berasal, atau latar belakang pendidikan. Tapi juga pribadinya masing-masing. 

Adalah pilihan dan kesadarannya untuk memberikan yang terbaik di pekerjaannya. Dan melihat kondektur-kondektur lain dari perusahaan yang sama, yang tidak melakukan pekerjaan sama baik dengannya, artinya itu tidak datang dari perusahaan tempat ia mencari nafkah, tapi dari dirinya sendiri, dari kesadarannya sendiri, bahwa ia harus bersungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik di pekerjaannya. Apapun pekerjaan yang ia lakukan.

Horas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun