Sungguh...!
Sekuat mata, membendung bulir airnya. Agar mereka tak jatuh, agar mereka tak tumpah. Tapi, semakin kuat menahan rasa, semakin hati memendam rindu, yang begitu membara.
Nafas pun, semakin melesak sesak di dada. Tak sanggup lagi... dan, aku pun mulai terisak!
:::.
Sedikit enggan, meninggalkan hamparan sajadah. Berdiri tegak, lalu berjalan mendekat. Wajah imam besar itu pun, semakin tampak. Memandangi matanya, senyumnya, penuh pancaran cahaya. Lelaki paruh baya berjubah abaya, dari Saudi Arabia.
Ohh, inilah imam besar itu, yang dengan bacaannya telah mengoyak hati para jamaahnya. Inilah imam, yang tutur katanya, syahdu berkisah tentang...
"Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sekali lagi; maka seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (Keputusan Allah)
Dan bumi menjadi terang-benderang dengan cahaya Tuhannya; dan buku-buku (amalan) diberikan, nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan Keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Dan dengan sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan DIA lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QS. az-Zumar: 68, 69, 70)
Cukup tiga ayat, telah membuat hati ini luluh lantak, terkoyak. Suara tersedak sesengukan, tangis pun makin terisak! Laa ilaaha illa Huwa, Anta.. yaa Allahh.
Yaa Allahhh..,
Singkapkanlah, tirai hati yang membatu. Lembutkanlah ia, untuk merengkuh semua rindu. Dan, dekatkanlah waktu, untuk... memenuhi panggilanMU. aamiin...
@kur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H