Awalnya, Ia sangat ta'at. Ia bergelar al-abid, ahli ibadah. Ia adalah ar-raki', ahli ruku'. Dan ia juga, as-saajid, ahli sujud. Ia, senantiasa bersikap merendahkan diri, selalu bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, serta bertahun-tahun hidup sederhana.
Rupawan wajahnya, banyak ilmunya, dan tak main-main julukannya. Semisal sayyid al-malaikat, penghulu para malaikat, atau khazin al-jannah, bendahara surga.
Tapi, seiring waktu perjalanan akhir kisah keta'atannya, ia tergelincir oleh SATU kesalahan, yaitu ANGKUH. Keangkuhan, yang langsung ia nyatakan di hadapan Tuhannya.
Siapakah, dia ?
Dia adalah azzazil, atau al-harits, nama asli dari... iblis!
:::.
Salah satu cuplikan percakapan antara Allah dengan iblis, yang 'menunjukkan' keangkuhan iblis (sebagai pelajaran bagi manusia), dapat ditemukan dalam Kitabullah:
"(Allah) berfirman, Apa yang menghalangimu, (sehingga) kamu tidak bersujud, ketika AKU memerintahkanmu?
(Iblis) menjawab, Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia (Adam), Engkau ciptakan dari tanah."
(QS. Al-A'raf 007:012)