Mohon tunggu...
Andrey Andoko
Andrey Andoko Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Multimedia Nusantara

Lulus S1 dari jurusan Fisika ITB dan S2 Computer Science Queensland University of Technology, Brisbane, Australia. Selama 15 tahun berkarier di industri media, mulai dari media cetak, online dan radio. Kini di Universitas Multimedia Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Datangnya Era Inovasi Disruptif

28 Februari 2018   22:13 Diperbarui: 28 Februari 2018   22:31 11066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 Dan untuk itu, perusahaan harus berani melakukan self-disruption yaitu mengembangkan ide atau teknologi baru meskipun berpotensi untuk mematikan bisnis yang saat ini dimiliki. Bila tidak, maka perusahaan baru yang akan mendisrupsi perusahaan petahana.

Teori disruptive innovation pertama kali dikemukakan oleh Prof Clayton Christensen, guru besar dari Harvard Business School, dalam buku The Innovator's Dilemma. Buku ini ditulis pada tahun 1997 ketika teknologi informasi dan internet belum berkembang pesat seperti saat ini. Contoh-contoh yang digunakannya banyak berasal dari industri harddisk dan peralatan berat, tetapi teori yang dibangunnya ternyata makin relevan dengan berkembangnya teknologi informasi.

Buku Disruption mengupas dengan gamblang tentang disrupsi yang terjadi di berbagai industri. Ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami meskipun diselipi dengan beberapa teori ilmiah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Dilengkapi dengan banyak contoh dari berbagai industri dengan produk yang sangat kita kenal sehingga bisa memberikan gambaran bagaimana inovasi disruptif ini telah membawa revolusi di banyak industri.

 Pada akhir bukunya, penulis menyitir "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi sehingga kalaupun jatuh, kita tahu betul kerusakan apa yang akan menimpa kita dan bagaimana membangun mekanisme kemembalannya. Lebih baik kita berdamai dan menciptakan cara-cara baru untuk menyambut era baru yang lebih inklusif pada hari esok". Untuk melengkapi buku ini, penulis telah menerbitkan buku seri lanjutan  yaitu "Tommorow is Today" yang membahas studi kasus perusahaan nasional PT PP (Persero) yang berhasil merespons secara inovatif terhadap teknologi yang disruptif.

Resensi buku "Disruption" oleh Rhenald Kasali

Dimuat di Harian Kompas, 24 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun