Indonesia tengah bergembira, khususnya umat Katolik, untuk kali pertama dalam 35 tahun, Paus kembali mengunjungi Indonesia. Kedatangan Bapa Suci Paus Fransiskus laksana oase yang menyegarkan bagi umat katolik Indonesia pada khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya, kedatangan ini sudah lama dinanti-nantikan. Ini adalah perjalanan terpanjang dalam sejarah masa kepausan Paus Fransiskus.Â
Sejatinya, Indonesia dengan Tahta Suci Vatikan (Holy See)Â sudah menjalin hubungan diplomatik yang panjang, sejak tahun 1950. Hubungan diplomatik ini dimulai dari era Presiden Soekarno, tercatat beliau mengunjungi Vatikan sampai empat kali. Vatikan mempunyai tempat yang istimewa bagi Indonesia, karena merupakan negara eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Hubungan erat itu terus berlanjut sampai sekarang. Selain presiden Soekarno, Presiden Abdurahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur juga pernah berkunjung ke Vatikan. Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri juga sudah bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 2023.Â
 Kunjungan Paus Fransiskus ini merupakan kunjungan ketiga setelah Paus Paulus VI pada 1970 & Paus Yohanes Paulus II pada 1989.Â
Sejak awal kedatangannya menginjak bumi Indonesia, Paus Fransiskus sudah menunjukkan kesederhanaannya. Ia menunjukkan bahwa sebagai tokoh dunia, pemimpin gereja katolik sedunia dengan 1.3 Milyar umat, ia datang untuk melayani. Ia terbang dengan pesawat komersil, ia menolak mengendarai mobil yang mewah, ia duduk di samping pengemudi, bahkan jam tangannya pun hanya seharga 200 ribu rupiah. Â Ia menunjukkan bahwa sebagai Paus pun, ia tidak meminta diperlakukan berbeda.Â
Seperti tertulis dalam Matius 20 : 26 "Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu".
Momentum kunjungan ini seharusnya dimaknai agar negara kita tumbuh menjadi negara yang warganya tumbuh dalam iman, persaudaraan, belas kasih, dan toleransi antar umat beragama.Â
Mari kita kilas balik ke tahun 2013, dimana untuk pertama kalinya seorang Kardinal dari Argentina, Jorge Mario Bergoglio dipilih menjadi Paus, ia merupakan Paus pertama yang berasal dari luar Eropa sejak abad ke 8. Â Jorge Mario Bergoglio mewarisi Gereja Katolik dengan banyak tantangan, seperti kasus pelecehan seksual oleh imam, dan angka penurunan umat di Eropa.Â