Mohon tunggu...
Andrew Prasatya
Andrew Prasatya Mohon Tunggu... Senior Content Marketer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pelajari 8 Hal Ini untuk Bisa Bertahan di Tempat Kerja

28 Maret 2017   14:52 Diperbarui: 29 Maret 2017   23:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk bisa bertahan dan jadi top performer di tempat berkarya alias kantor memang tidak mudah, karena jika mudah, tidak akan ada kata-kata “Saya mau berhenti”. Perlu usaha secara konsisten dan terus menerus.

Dari perajalanan karir yang masih sangat pendek ini, saya sering mendengar teman yang memutuskan untuk berhenti berkarya karena banyak faktor. Ada yang merasa sang menejer tidak punya sifat kepemimpinan; pekerjaan yang diberikan terlalu banyak; ada konflik dengan tim; merasa pandangannya tidak didengarkan dan ratusan alasan lainnya.

Ketika ada hal yang salah dalam hidup, kita cendrung berpikir itu pasti karena orang lain. Kalau ada pertengkaran, itu pasti karena orang lain yang memulai. Kalau kerjaan menumpuk, itu pasti karena si bos memberi kerjaan terlalu banyak. Jarang kita bisa berpikir sesuatu itu terjadi karena “saya”. Padahal, melihat seuatu dari sudut pandang “saya” membuat kita dapat menganalisa kejadian dengan lebih objektif.

Ditulisan ini saya ingin berbagi hal-hal yang harus “saya” pelajari sebagai individu untuk bisa bertahan di tempat kerja.

1. Menyelesaikan Konflik Dengan Benar

Konflik dalam dunia kerja itu normal dan sehat. Konflik bisa terjadi karena banyak hal, seperti perbedaan pendapat, pola komunikasi dan juga salah. Ketika terjadi konflik kita cendrung “hanya” fokus melihat siapa penyebab terjadinya konflik, bukan ke hal lebih penting, yaitu bagaimana cara untuk bisa menyelesaikan konflik.

PR pertama yang harus dikerjakan adalah bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan benar. Kita bisa mulai dengan merubah fokus dari “menyalahkan orang lain” ke “tindakan mana yang kurang tepat dari saya”. Jadilah orang yang lebih dahulu memulai komunikasi dan meminta maaf. Jika respon yang didapatkan dari lawan bicara kita negatif, itu bukan lagi urusan kita, yang terpenting kita sudah melakukan bagian kita.

2. Menyampaikan Pendapat Dengan Jelas

Permasalahan yang sering terjadi sekarang adalah kita kurang mampu mengutarakan pendapat kita dengan jelas ke sesama tim, ke atasan, atau ke bawahan. Sifat jelek yang dimiliki banyak orang (bukan kamu yang baca kok) adalah merasa orang lain terlalu bodoh sehingga tidak mengerti apa yang kita katakan. Padahal masalahnya adalah kita yang tidak jelas memberikan informasi atau arahan.

Belajar untuk bisa lebih jelas ketika berbicara ke orang lain. Jika merasa tidak bisa mengingat banyak hal, jangan malu untuk membawa catatan kecil yang isinya poin-poin yang ingin kita bicarakan. Berlatih untuk menyampaikan sesuatu secara berurutan, sehingga orang yang mendengar dapat mengikuti dengan mudah.

3. Menerima Kritik & Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun