Mohon tunggu...
Teguh VickyAndrew
Teguh VickyAndrew Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Lepas

Jurnalis lepas dengan pengalaman meliput berita nasional dan internasional

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Belasan Kucing di Amerika Serikat Mati Akibat Terpapar Virus Flu Burung

25 Januari 2025   12:02 Diperbarui: 25 Januari 2025   11:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Kucing yang Sedang Dirawat karena Sakit (sumber : Chalabala / iStock )

Sebanyak 14 kucing sakit dan mati akibat terpapar virus Flu Burung di sejumlah negara bagian Amerika Serikat. Biro Federal Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat  menyebut kucing-kucing ini terpapar Flu Burung setelah mengonsumsi produk hewani mentah.  

"FDA memperhatikan sejumlah laporan kematian atau hewan yang sakit terkait makanan mentah yang menimpa 13 kucing domestik di delapan rumah, 1 kucing eksotis di sebuah rumah, dan sejumlah hewan lain yang belum diketahui jumlahnya di dua tempat perlindungan kucing besar", kata perwakilan FDA, seperti dikutip dari CBS News.

Lebih lanjut, FDA menyebut kasus-kasus ini muncul di California, Colorado, Oregon, da Negara bagian Washington. Namun sampai saat ini belum jelas bagaimana virus flu burung menyebar ke makanan hewan peliharaan. Pemeriksaan awal menyebutkan jenis flu burung yang terdeteksi pada kucing dan makanan mentah diduga berasal dari kawanan kalkun.

Sampai saat ini, setidaknya 60 kucing telah dinyatakan positif virus H5N1. Tahun lalu, sebanyak 12 kucing yang hidup di peternakan dilaporkan mati karena meminum susu yang tidak dipasteurisasi dari sapi terinfeksi Flu Burung. 

Asosiasi Dokter Hewan Amerika Serikat (AVMA) telah merinci tanda-tanda kucing yang terpapar virus Flu Burung.  Beberapa di antaranya, yaitu nafsu makan yang rendah, mata meradang, kesulitan bernafas, lesu, terdapat cairan keluar dari hidung, demam, dan tanda-tanda neurologis lainnya. 

Sebuah studi pada 2023 menyebut genom H5N1 kucing memiliki mutasi unik. Studi yang sama menunjukkan bahwa infeksi pada kucing dapat membantu virus beradaptasi dan menyebabkan kucing berpotensi sebagai perantara penyebaran virus ke spesies-spesies lain. (plantbasednews)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun