Melatih kekuatan otot dan menjaga kebugaran tubuh mampu menurunkan risiko kematian akibat kanker  hingga hampir 50 %.  Pasien kanker yang melatih kekuatan otot dan menjaga kebugaran memiliki kemungkinan 31-46 % lebih rendah untuk selamat dari kematian ketimbang mereka yang memiliki kebugaran fisik yang rendah.Â
Lebih lanjut, penelitian terbaru yang dipublikasikan di Journal of Sports Medicine ini menyebutkan kekuatan otot ditentukan oleh genggaman tangan sebagai penanda utama kekuatan dan kesehatan tubuh manusia. Kekuatan rendah berada dalam rentang 13-25,1 Kilogram untuk perempuan. Di atas kapasitas itu, maka digolongkan sebagai kekuatan tinggi.
Secara khusus, kekuatan otot dikaitkan dengan penurunan risiko kematian pada penderita kanker dengan stadium lanjut, serta kanker paru-paru dan pencernaan. Kekuatan otot juga berelasi dengan penurunan risiko semua jenis kematian akibat kanker hingga 31 %.Â
Sementara, ihwal kebugaran tubuh, penelitian ini menyebutkan indikator utamanya adalah kemampuan darah mengikat oksigen (V02max) atau tes jalan kaki. Para penyintas kanker yang memiliki kebugaran kardiovaskular tinggi memiliki kemampuan menurunkan risiko kematian hingga 46 %. Secara khusus, kebugaran ini juga menurunkan risiko kematian pasien kanker paru-paru.
Penelitian ini memberikan harapan baru bagi para penderita kanker, di tengah peningkatan jumlah pasien kanker di seluruh dunia. Tahun 2025, jumlah pasien kanker diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi. Diprediksi terdapat setengah juta orang lebih banyak yang akan hidup dengan kanker pada tahun ini, dibanding 2020.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI