Selama ini, pusat evolusi pertama dinosaurus pertama dipercaya berada di ujung Selatan bagian Bumi Selatan. Namun studi terbaru memperkirakan pusat evolusi pertama dinosaurus berada di kawasan khatulistiwa, yaitu hutan hujan Amazon, cekungan Kongo, dan Gurun Sahara.Â
Dugaan lokasi ini, menurut peneliti Joel Heath dari Universitas College London, berasal dari celah catatan fosil dan pohon evolusi dinosaurus. Melalui pertimbangan itu, ia menyimpulkan ketiga wilayah itu merupakan pusat asal-usul dinosaurus.Â
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemodelan komputer yang bekerja mundur, mulai dari temuan tentang dinosaurus tertua hingga terbentuknya kehidupan dinosaurus yang berkelompok. Dari pemodelan komputer itu, para peneliti kemudian membuat beberapa lusin versi simulasi untuk memperhitungkan sejumlah ketidakpastian.
Faktor ketidakpastian itu di antaranya celah dalam catatan fosil, kemungkinan hambatan evolusi, dan keraguan yang terus berlanjut ihwal bagaimana dinosaurus paling awal saling terkait. Mayoritas dari versi simulasi ini menyimpulkan bahwa dinosaurus pertama kali muncul di dekat garis khatulistiwa.
Hasil penelitian ini, mendapat dukungan dari riset anyar yang dipimpin David Loveace dari Universitas Wisconsin-Madison. Riset ini melaporkan bahwa tim peneliti telah menemukan dinosaurus tertua yang diketahui berasal dari bagian utara Pangaea. Para peneliti menemukan bukti di bebatuan pada formasi Popo Agie di Wyoming, yang berasal dari 230 juta tahun yang lalu (newscientist)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H