Mohon tunggu...
Teguh VickyAndrew
Teguh VickyAndrew Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Lepas

Jurnalis lepas dengan pengalaman meliput berita nasional dan internasional

Selanjutnya

Tutup

Music

Pecahkan Rekor Baru, Spotify Catat Kunjungan 731 Juta Pengguna pada Desember 2024

16 Januari 2025   23:13 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengguna Spotify, Situs Pemutar Musik Terpopuler di Dunia (sumber foto : atspotify)

Situs pemutar lagu Spotify memecahkan rekor trafik tertinggi mencapai 731 juta pengunjung pada Desember 2024 atau melonjak 20 % dalam enam bulan terakhir. Seperti dicatat situs pengumpul data, AltIndex, capaian ini meningkat hingga 6% dibanding rekor tertinggi yang sebelumnya dicapai pada Desember 2023.

Pencapaian rekor baru ini, menurut AltIndex, memperlihatkan pertumbuhan secara konsisten jumlah pengunjung dari bulan ke bulan selama setengah tahun terakhir. Tercatat jumlah penurunan pengunjung dalam rentang waktu ini hanya terjadi pada November 2024. Itupun hanya mengalami penurunan dalam jumlah yang kecil, yaitu 1 %.

Tren positif jumlah pengunjung di Spotify paralel dengan peningkatan jumlah pendapatan perusahaan. Situs DJ Mag melaporkan pendapat Spotify mencapai 4 Miliar Euro dengan jumlah 250 juta pelanggan berbayar. Pada Januari 2025, nilai saham Spotify juga naik hingga 126 % dibanding tahun sebelumnya dan 440 % dibanding 2022.

Namun peningkatan pendapatan Spotify ini bertolak belakang dengan pembagian keuntungan dengan pihak musisi. Mulai dari masalah klasik ihwal jumlah pembayaran royalti ke musisi yang kecil, hingga yang terbaru, yaitu keputusan untuk mendemonetisasi semua lagu yang diputar kurang dari 1000 kali.

Ketimpangan kenaikan pendapatan Spotify dengan pembayaran hak-hak musisi menuai sejumlah kritikan. Tahun lalu, CEO Spotify mendapat kritik keras karena hanya menguntungkan musisi-musisi populer saja. Pada Desember 2024, jurnalis Liz Pelly menulis di Harper Magazine tentang musisi hantu yang bertugas membuat lagu dalam jumlah besar yang dibayarkan dengan royalti rendah untuk meningkatkan margin keuntungan perusahaan. (djmag)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun