Mohon tunggu...
Andre Widiartanto
Andre Widiartanto Mohon Tunggu... Guru -

Merah Putih. 30s. Mungil. Kutu Buku. Senin Kliwon. Gemini. Kerbau Kayu. O+. Milk not Coffee. Phlegmatic. Auditory.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mungkinkah Internet yang Mandiri?

3 September 2012   04:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin pembaca bingung dengan judul yang saya ambil ini: Internet yang Mandiri. Latar belakang dari tulisan ini adalah pagi ini ketika saya berinternet, mulanya yaitu sekitar jam 8-10 pagi saya bisa berinternet dengan lancar. Tetapi sesaat setelah itu, sekitar pukul 10, koneksi ke server mulai sering putus. Penasaran dengan kejadian ini, saya langsung coba masuk ke situs Kompasiana, eh ternyata BISA. Masih penasaran, saya coba buka situs Kaskus, eh ternyata BISA JUGA. Dari kejadian ini langsung terlintas di pikiran saya: "Jangan2 ada kejadian kebakaran di pusat server lagi, atau malah lebih parah, seperti dulu pernah terjadi putusnya jaringan internet bawah laut di Korea...".

Mungkin rasa was2 saya ini terlalu berlebihan. Karena mungkin penyebabnya sepele, kuota internet saya sudah melebihi batas. Tetapi dampak yg saya rasakan ini cukup mengguncang alam pikiran saya. Di Kompasiana ini saja, banyak sub-sistem yang bergantung pada layanan koneksi/situs luar negeri. Sebut saja Google Custom Search pada mesin pencari, dan juga fasilitas berbagi melalui Twitter, FB, dll (yg terakhir ini memang kurang vital dibanding yg sebelumnya). Artinya, situs2 dalam negeri kita, walaupun servernya lokal, tetapi tetap bergantung pada layanan luar negeri. Sudah mulai paham kan pesan yg ingin saya sampaikan di sini.

Melompat dahulu ke topik lainnya, Indonesia Internet Exchange (IIX). Walaupun saya punya latar belakang pendidikan komputer, tetapi jujur saya benar2 blank tentang yang satu ini. Tetapi saya bisa menarik kesimpulan demikian: internet adalah sebuah jaringan komputer yg besar. Jadi ada yg berperan sebagai komputer (disebut server dan client) ada juga koneksi yg menghubungkan. Sepengetahuan saya, IIX ini adalah sebuah gateway, yakni pintu yg menghubungkan jaringan di dalam negeri dan luar negeri. Tetapi setelah membaca tulisan Bung Mudy dan Bung Radit, ternyata IIX itu adalah sebuah server (disebut juga data center - pusat data).

Belum cukup paham dengan bahasan di atas, saya sudah menemukan istilah baru: Nusantara Internet Exchange (NIX). Yg ini merupakan proyek Kementerian Infokom (pemerintah). Yg saya tahu, ini serupa dengan IIX, tetapi akan menghubungkan provinsi2 di Indonesia. Provinsi2 ini akan saling terhubung menggunakan jalur kecepatan tinggi (broadband). Untuk itu juga dibutuhkan pengatur lalu lintas yg disebut router yg akan dipasang di tiap2 provinsi. Ketakutan saya adalah infrastruktur hebat yg akan dibangun ini hanya dimanfaatkan oleh pemda untuk "e-government" yg tidak optimal, yakni "hanya" untuk pembuatan situs .go.id (yg mana banyak yg tidak lagi berfungsi karena miss-management, akibatnya banyak yg di-hack).

Lalu apa benang merahnya? Mungkin upaya pemerintah di atas (salah satunya) adalah seperti judul tulisan saya ini: Menuju Internet Indonesia yg Mandiri. Lalu?

(Untuk Kompasianer yg punya pengetahuan dan pengalaman lebih banyak tentang topik ini, saya harap tulisan pencerahannya di Kompasiana dengan menambahkan tag iix).

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun