Mohon tunggu...
Andre Widiartanto
Andre Widiartanto Mohon Tunggu... Guru -

Merah Putih. 30s. Mungil. Kutu Buku. Senin Kliwon. Gemini. Kerbau Kayu. O+. Milk not Coffee. Phlegmatic. Auditory.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bright Gas: Kebutuhan atau...

3 Januari 2014   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini topik tentang kenaikan elpiji sedang menjadi trending topic di televisi. Bahkan saya merasakan dampak psikologis-nya yang sungguh luar biasa.  Hanya dengan menonton beberapa berita di Metro siang tadi, saya sudah merasakan bahwa di 2014 akan ada krisis pangan: harga elpiji naik, sembako naik dan masyarakat kesulitan memasak untuk kebutuhan harian. Yang ingin saya sorot adalah "terobosan" lain dari Pertamina dalam topik ini: launching varian tabung 4 warna Bright Gas! [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber: images.detik.com"][/caption] Di berita (detik.com) yang saya baca, katanya harga isinya lebih murah dibanding edisi reguler. Nah lho?! Dalam hal ini, saya tetap ingin berpikir dengan kepala dingin. Memang belum banyak alasan resmi atau tujuan utama dari semua ini. Alasan yang saya duga-duga adalah: "Elpiji 12 kg kan memang tidak di-subsidi dan memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan level ekonomi menengah ke atas...". Mungkin juga, ya supaya Bright Gas-nya laku. Alasan yang agak lebay: agar semua tabung reguler yang sudah kadaluarsa hilang dari peredaran dengan segera. Sekadar meramaikan, maaf belum bisa sumbang solusi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun