Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Film "Dirty Vote" yang Mengakomodir "Dirty Minds" (Pikiran-pikiran Kotor) Seputar Pemilu 2024

12 Februari 2024   05:35 Diperbarui: 12 Februari 2024   05:39 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film "Dirty Vote" yang Mengakomodir "Dirty Minds" (Pikiran-pikiran Kotor) Seputar Pemilu 2024

Oleh: Andre Vincent Wenas

Bertindak sebagai narator adalah tiga ahli hukum tatanegara. Tentu saja jadi terlihat kredibel. Film Dirty Vote tayang di awal minggu tenang, katanya untuk jadi permenungan kita bersama.

Okelah, mari kita merenungkan film itu dengan tenang.

Perenungan pertama, film bercerita tentang "kecurangan pemilu" yang menurut analisa versi ketiga ahli itu telah didalangi Jokowi sejak lama. Tuduhan yang spekulatif. Sehingga terkesan insinuatif.

Perenungan kedua, soal konstitusionalitas pencawapresan Gibran. Ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), keputusannya final dan mengikat. Konstitusional. Film Dirty Votes itu lebih terasa sebagai upaya kehumasan untuk mendegradasikan legalitas pencawapresan Gibran. Soal citra belaka.

Perenungan ketiga, peran para pejabat kepala daerah yang sedang menjalankan tugas. Apakah mereka bisa mempengaruhi jutaan pemilih di daerahnya untuk memilih paslon tertentu? Skenario yang terlalu besar untuk dicerna otak kita yang kecil ini.

Perenungan keempat, soal kecurangan pemilu yang "terstruktur, sistematis dan massif" (TSM). KPU melakukan kecurangan? Laporkan saja ke Bawaslu. Tentu mesti disertai dengan bukti-bukti yang meyakinkan.

Perenungan kelima, kecurangan dalam hal administratif. Surat suara yang dicoblos oknum gegara pemilih aslinya tidak datang atau golput. Ini cerita lama yang bisa saja terulang lagi.

Perenungan keenam, kita jadi teringat kembali upaya Jokowi untuk membangun koalisi besar. Waktu itu sama sekali tak ada nama Gibran. Sampai akhirnya pertemuan di tengah sawah itu. Episode ini tak masuk dalam skenario film dokumenter Dirty Votes. Mengapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun