Mereka saling mempengaruhi, misalnya para importir garmen branded melobby pembuat regulasi agar melarang impor garmen bekas. Alasannya tentu bisa disusun seargumentatif mungkin, membela ini dan itulah, pokoknya yang seheroik mungkin. Melibatkan para social-influencer dan content-creator juga, dan seterusnya.
Banyak contoh atau studi kasus yang bisa didalami dalam rangka kita mendalami kedua bisnis itu (BTS dan garmen). Itu baru dua, padahal banyak aspek yang bisa dan perlu dipelajari oleh para "business enthusiasts". Walau lalu juga harus diingat, jangan kelamaan analisa, karena dalam setiap keputusan bisnis ada faktor "timing".
Ada faktor waktu, jangan sampai kehilangan momentum. "Paralysis by analysis", lumpuh karena kebanyakan analisa dan telat mengambil keputusan.
Seperti pesan dari pembuat sepatu olah raga kondang: "Just Do It!"
Jakarta, Sabtu 6 Januari 2024
Andre Vincent Wenas,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H