Sampai akhirnya survey beberapa Lembaga yang melakukan polling menunjukkan elektabilitasnnya malah ambrol (istilah dari Prof. Burhanuddin Muhtadi).
Lalu sekarang lewat sekjen PDIP (Hasto Krisitiyanto) mengatakan akan melanjutkan, bahkan mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo ada di belakang paslon Ganjar-Mahfud. Ini dilakukan setelah menghadapi kenyataan bahwa "approval-rate" yang sampai 80% itu betul-betul milik Jokowi, dan bukan PDIP. Realitas politik yang akhirnya mesti ditelan, walau agak terlambat.
Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, 15 Desember 2023, juga sempat mengomentari soal penampilan tiga paslon capres. Dengan terus terang ia mengaku bingung dengan posisi paslon Ganjar-Mahfud.
Begini ujarnya, "Saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa. Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1."
Jadi apa dong positioning paslon Ganjar-Mahfud? Apakah "berubah-ubah yang berkelanjutan"?
Sebentar bilang nilai kinerja bidang hukum cuma 5 (dari skala 10), sebentar kemudian bilang akan melanjutkan dengan klaim "Jokowi ada di belakangnya". Â
Itulah pentingnya bekal ilmu pemasaran dalam politik.
Jakarta, Sabtu 16 Desember 2023
Andre Vincent Wenas,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H