Geliat Solo yang Luar Biasa di Tangan Gibran Si Walikota Karbitan
Oleh: Andre Vincent Wenas
Diledek sebagai walikota karbitan, eh malah disikapi santai dan santuy, malah dijadikan judul buku. "Geliat Solo di Tangan Gibran, Wali Kota Karbitan". Diterbitkan oleh Solopos Publishing, sudah cetakan kedua pada Agustus 2023. Buku setebal 300 halaman lebih.
Buku ini dibagi jadi lima bagian. Pertama, dibuka dengan Solo Hari Ini, yang bercerita tentang Solo Dari Masa Ke Masa, tentang Kota Heritage, dan Surga Keplek Ilat dan Solo sebagai Episentrum Ekonomi. Ini menarik, pusat ekonomi, apa maksudnya?
Sejalan dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di Kota Solo dan sekitarnya. Ini kata kuncinya, tentang pembangunan infrastruktur yang membuka dan melancarkan akses ke dan dari Kota Solo serta sekitarnya.
Jalan tol Trans Jawa yang melintasi Solo mulai beroperasi tak disia-siakan oleh walikota Gibran. Ia merevitalisasi pasar, juga financing untuk unit-unit usaha mikro, kecil dan menengah (para pengrajin batik misalnya), dan produk-produk rintisan lainnya.
Ini sekaligus membawa dampak pembukaan lapangan kerja.
Selain para pengrajin batik, program financing untuk usaha kerajinan tangan dan makanan juga digencarkan. Bukan untuk kepentingan pameran, tapi sungguh-sungguh membangun ekonomi kerakyatan.
Produk dari unit-unit usaha ini dapat  ditemukan di semua penjuru Solo yang luasnya sekitar 44 km persegi itu. Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman sudah jadi nama yang kondang, disamping Pasar Klewer sebagai pusat perdagangan busana terbesar di Kota Solo.
Bagian kedua buku ini berkisah seputar kiat Walikota Gibran semasa pandemi Covid-19 melanda dunia. Harus all-out, Kerja Keras dan Kerja Cerdas. Cerita tentang bagaimana dapat Oksigen Untuk Soloraya, dan Vaksinasi Cepat dan berdampak pada Ekonomi yang Kuat.