Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PSI Pasca Silaturahmi Prabowo, Dibenci dan Disayang Sekaligus

7 Agustus 2023   23:03 Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:06 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com 

Oleh: Andre Vincent Wenas

Dampak dari pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto memang luar biasa bikin pening kepala. Tapi biarlah, rambut putih ubanan makin banyak di kepala. Mudah-mudahan jadi semakin mirip Richard Gere. The Roman's grey. Hehe...

Tadi siang makan bareng sahabat yang juga kader Golkar dan PDIP. Santai saja. Mereka tahu tulisan saya "keras" terhadap partainya, tapi relasi kita baik-baik saja. Makan siang kita pun penuh canda dan tawa.

Cuma rekan-rekan di medsos ini yang luar biasa, kalau kata Pak Prabowo dulu, mereka "lebih TNI dari TNI". Sekarang para simpatisan ini jadinya lebih PDIP dari PDIP, lebih Golkar dari Golkar, lebih Nasdem dari Nasdem, dan seterusnya.

Pasca kunjungan Pak Prabowo ke basecamp PSI untuk silaturahmi, banyak polemik di media. Ada yang mencaci (utamanya ke PSI), disamping banyak pula yang memuji.

Berbagai interpretasi bebas yang kerap tanpa memperhatikan konteks peristiwanya memang mengacaukan kesimpulan yang ditarik. Kita jadi semakin sadar betapa pentingnya mata kuliah logika.

Bagaimana bisa menyimpulkan kedatangan seorang Prabowo Subianto ke basecamp PSI untuk silaturahmi ditarik kesimpulan bahwa PSI serta merta akan mendukungnya.

Grace Natalie barusan bilang, "PSI masih punya sejumlah mekanisme internal antara lain Kopdarnas. Kok bisa konklusinya begini (PSI beralih dukung Prabowo)?" Seperti dikutip dari DetikNews, Minggu, 6 Agustus 2023.

Memang seingat kita belum ada pernyataan resmi PSI akan mendukung bacapres Prabowo Subianto. Justru yang ada adalah deklarasi Ganjar -- Yenny (bahkan sejak Oktober 2022). Dan dukungan terhadapnya itu belum dicabut, sampai sekarang.

Lalu ada juga yang mengirimi kita video tentang pengunduran diri ramai-ramai kader PSI (kasusnya terjadi di Palembang). Sambil dikomentari "Rasain deh PSI, mampuslah". Wuihh... kejam sekali bang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun