Sampah merupakan salah satu masalah yang masih merekah hingga sekarang di indonesia. Kurangnya pengelolaan sampah merupakan salah satu penyebab penumpukan sampah di beberapa daerah di indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2022, timbunan sampah di Indonesia 18,30 juta ton per tahun, angka pengurangan sampah 4,89 juta ton per tahun atau setara 26,72 persen, dan penanganan sampah 9,25 juta ton per tahun atau setara 50,55 persen. Dari data ini kita tahu bahwa sistem pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan agar tercipta lingkungan yang lebih nyaman dan sehat bagi masyarakat indonesia.
Berikut beberapa ide serta inovasi yang telah dilakukan di indonesia berdasarkan data dari situs waste4change.com:Â
Bank Sampah
Bank Sampah merupakan salah satu inisiatif pengelolaan sampah yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 2008. Menurut situs BBC, inisiatif ini diprakarsai oleh pria asal Bantul, Yogyakarta. Namanya Bambang Suwerda.
Konsep bank sampah ini sederhana untuk diterapkan terutama di tingkat RT dan RW. Sehingga, masyarakat yang tergabung dalam bank sampah di wilayahnya masing-masing bisa menabung sampahnya. Sampah rumah tangga yang telah dipilah akan dikembalikan ke bank sampah untuk dipilah ulang dan kemudian didaur ulang.
Setelah dimasukkan ke bank sampah, sampah akan ditimbang dan diubah menjadi uang. Anggota bank sampah akan mendapat uang sesuai dengan sampah yang disetornya. Sedangkan pengelola bank sampah akan mendaur ulang dan menjual produk daur ulang yang bekerja sama dengan pemulung.
Oleh karena itu, tumpukan sampah dapat dikelola dengan baik oleh bank sampah. Pada tahun 2018, terdapat 8.036 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mesin pirolisis
Inovasi pengelolaan sampah selanjutnya adalah mesin pirolisis yang dikembangkan oleh Grup Astra. Menurut Media Indonesia, mesin pirolisis merupakan mesin yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar solar. Hebatnya, mesin ini tidak membutuhkan banyak tenaga untuk beroperasi.
Sejak tahun 2022, Astra telah memberikan petunjuk penggunaan mesin ini di tiga desa, yaitu Desa Dukungan Astra (KBA) di Pulau Pramuka, Pulau Harapan dan desa di Labuan Bajo, NTT. Berkat mesin pirolisis ini, bahan bakar yang dihasilkan dari sampah plastik dapat digunakan untuk menggerakkan kapal nelayan.
Startup Pengelolaan Sampah