Mohon tunggu...
Andre Waluyo
Andre Waluyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Selain suka menulis berbagai tema artikel, saya juga memiliki minat kuat di bidang usaha digital kreatif. Saat ini saya sedang mengembangkan platform alat bisnis untuk mendukung beberapa aspek pemasaran. Platform tersebut saya beri nama Gata dan Bussiness Link.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Poktan Sumber Tani Kepundungan Bersiap Hadapi Kelangkaan Pupuk

26 Maret 2024   20:36 Diperbarui: 26 Maret 2024   20:43 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Poktan Sumber Tani

BANYUWANGI (6/03/2023) - Dalam upaya menghadapi potensi kelangkaan pupuk, Kelompok Tani (Poktan) Sumber Tani Desa Kepundungan, Kecamatan Srono menggelar pelatihan sosialisasi tentang pengolahan pupuk organik serta pembuatan ECO ENZYME. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa (Kades) Kepundungan, pengurus, dan anggota Poktan pada Selasa (26/3).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Kepundungan, Baitu Rohim, memberikan apresiasi kepada pengurus dan anggota Poktan Sumber Tani atas partisipasinya dalam pelatihan tersebut. "Semoga harapan Poktan untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk dapat terwujud," ujarnya dengan harap.

Pemateri pertama, Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup, E. Prasetyo SH, menjelaskan proses pembuatan pupuk organik cair yang memiliki manfaat besar bagi pertumbuhan tanaman. "Pupuk cair ini sangat berguna untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman buah dan hortikultura serta menyuburkan tekstur tanah," terangnya.

Sementara itu, pemateri kedua, Ketua ECO ENZYME Nusantara (EEN) di Banyuwangi, Desi Darmawati S.U., memaparkan proses pembuatan ECO ENZYME menggunakan berbagai jenis bekas buah-buahan dan sayuran seperti kangkung, kubis, kulit jeruk, semangka, duku, pisang, kulit manggis, dan kulit buah naga, yang kemudian dicampur dengan 1 kg gula merah, 1 liter molase/tetes tebu, dan 10 liter air bersih. "Beberapa jenis tanaman buah seperti salak, alpukat, nangka, dan durian tidak cocok digunakan," tambahnya.

Selain itu, Desi Darmawati juga memberikan penjelasan terperinci mengenai proses pembuatan ECO ENZYME, memberikan wawasan lebih lanjut kepada peserta.

Kami percaya bahwa langkah-langkah kecil seperti ini dapat memiliki dampak besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan.

Pelatihan ini bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan baru tetapi juga tentang mengilhami perubahan nyata dalam praktik pertanian lokal. Poktan Sumber Tani Kepundungan telah menetapkan tonggak sejarah baru dalam memperjuangkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. (AW)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun