"Kebaikan adalah satu-satunya investasi yang tidak pernah gagal." -- Henry David Thoreau.
Ekskursi ke Pondok Pesantren Darul Falah di Bandung tahun 2024 memberikan gambaran nyata tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan. Kegiatan ini membuktikan bahwa pertemuan lintas agama dan budaya mampu melahirkan pengalaman berharga serta mempererat hubungan antarmanusia. Ekskursi sering kali dianggap hanya sebagai perjalanan biasa, tetapi kenyataannya, pengalaman ekskursi ini bisa menjadi jembatan untuk mempertemukan berbagai perspektif dalam bingkai keberagaman. Setiap langkah yang diambil selama tiga hari di pondok pesantren tersebut mengajarkan bahwa kebersamaan, kebaikan, dan saling menghormati adalah nilai-nilai universal yang menghubungkan kita sebagai manusia, tanpa memandang latar belakang agama maupun budaya.
Dalam setiap komunitas, ritual menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Di Darul Falah, pengajian rutin adalah salah satu kegiatan utama. Bagi tamu yang tidak memahami bahasa atau konteksnya, mendengarkan pengajian menjadi kesempatan untuk menghormati dan mengamati tradisi tersebut tanpa prasangka. Pengalaman serupa juga terjadi saat sesi sholawatan, di mana doa dan pujian dilantunkan secara bersama-sama oleh para santri. Lantunan ini menciptakan suasana yang damai, membuktikan bahwa tradisi memiliki cara unik untuk menyentuh hati, bahkan bagi mereka yang berbeda keyakinan.
Di luar kegiatan keagamaan, ekskursi ini memberikan ruang untuk berbagi pengalaman pendidikan. Siswa-siswi SMA Darul Falah, misalnya, menunjukkan rasa ingin tahu yang besar terhadap metode pembelajaran di sekolah SMA Kanisius Jakarta. Dalam sesi sharing, mereka aktif bertanya dan berdiskusi sehingga menciptakan dialog yang harmonis. Pertukaran cerita dan pengalaman ini mencerminkan bagaimana pendidikan dapat menjadi jembatan yang efektif untuk memahami keberagaman. Tidak hanya berbicara tentang pelajaran formal, tetapi juga tentang kegiatan ekstrakurikuler, rutinitas sehari-hari, hingga nilai-nilai yang dianut di masing-masing sekolah.
Keberagaman sebagai Kekuatan
Kegiatan seperti ekskursi ini seharusnya menjadi bagian penting dari pendidikan karakter di Indonesia. Masyarakat yang paham akan pentingnya keberagaman budaya dan agama cenderung memiliki pandangan yang lebih terbuka dan toleran. Argumentasi tersebut diperkuat dengan fakta bahwa dialog lintas agama tidak hanya membangun rasa hormat, tetapi juga mengurangi prasangka buruk terhadap sesuatu. Menghabiskan waktu bersama komunitas lain, seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Darul Falah, membuktikan bahwa kebersamaan tidak memerlukan kesamaan keyakinan, melainkan keinginan untuk saling menghargai.
Keberagaman adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Kegiatan seperti pengajian, sholawatan, dan interaksi di sekolah memberikan contoh nyata bagaimana tradisi dan nilai-nilai universal seperti kebaikan dapat menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Dalam hal ini, ekskursi ke pesantren bukan hanya sekadar kunjungan biasa. Ini adalah perjalanan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya toleransi. AMDG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H