Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar yang Benar, Mengabdi yang Suci

10 Desember 2020   23:43 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:14 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lagu mars SMA Katolik Pangudi Luhur kata-kata itu tertulis. Belajar yang benar, mengabdi yang suci. Apa maknanya?

Tentu belajarlah hal benar (kebenaran), caranya juga benar dan dengan intensinya yang juga benar. Jalan kebenaran.

Ini filosofis sekali. Mencari kebenaran, yang note bene tak pernah usai, sepanjang perjalanan hidup kita, dengan epistemologi atau metode yang adekuat, dan dengan cara-cara atau perilaku yang secara etis bisa dipertanggungjawabkan.

Bukan dengan main terabas, menghargai proses dan dengan maksud yang baik. Bukan nanti hasil belajarnya (yaitu kepandaian) untuk jadi culas, oportunis dan egois.

Jangan sampai alumni PL ada yang seperti itu. Di bidang ekonomi atau dunia usaha, tidak culas. Dan kalau masuk ke dunia politik pun tetap nasionalis dan tidak main politik uang atau politik identitas yang memecah belah bangsa. Amit-amit.

Lantaran kebersamaan (solidaritas) belajar kita intensinya untuk mengabdi kepada yang suci, kebaikan, kemaslahatan umum (bonum commune/publicum), demi solidaritas kemanusiaan.

Tahun 2020 ini SMA Katolik Pangudi Luhur Jakarta merayakan lustrumnya yang kesebelas, 55 tahun sudah sejak berdirinya di tahun 1965.

Lantaran pandemi Covid-19, lustrum XI SMA-PL ini akan diselenggarakan secara virtual. Bertajuk 'Gue Siap Nongol' (nongol di layar virtual maksudnya), peserta pesta lustrum yang nota-bene semuanya laki-laki alias pria (sejati pula, katanya) akan 'setor muka' di layar, dan kalau sempat akan ngobrol (ngebacot?) lewat platform virtual itu. Seru!

Para alumni yang bertebaran di seantero bumi ini akan ikut serta setelah menyanggupi pernyataan 'gue siap nongol' itu tadi. Ada yang dari seberang benua, ada yang dari kantor pemerintahan (menteri, dirjen), dari berbagai gedung perkantoran (dirut, manajer) atau pun dari rumah masing-masing lantaran work-from-home.

Semua mantan murid sedang berkarya, mengaktualisasikan hasil belajar di sekolah yang dulu jadi sumber ilmu dan pelatih (coach)-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun