Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Terusan Panama-Papers atau Cetak Duit Lagi?

2 Mei 2020   17:42 Diperbarui: 3 Mei 2020   14:54 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tax-planning itu selain artinya 'menata perpajakan' (konotasinya baik), juga dikenal sebagai sebutan lain (versi santun) dari strategi 'menghindari pajak' (konotasinya jadi buruk).

Skema Panama-Papers itu gampangannya begini.

Budi adalah seorang anak yang rajin bekerja dan menabung di celengan. Tapi ibu si Budi selalu saja kepo terhadap celengan Budi di rumah. Budi pun gerah, ia ingin privasi.

Maka pergilah Budi ke rumah kawan baiknya, Rahmat, di kampung ujung. Rahmat bersedia menyimpan celengan Budi di lemarinya. Mereka pun bikin perjanjian, tentu ada juga sedikit 'uang lelah' buat Rahmat yang mesti nyatet dan menjaga rahasia itu. Fair dong.

Budi pun lega, tak ada lagi gangguan privasi. Tapi ternyata Rahmat yang sudah terkenal pendiam dan jago nyimpen rahasia ini tidak cuma mengurus celengannya Budi. Ada juga celengan si Samsul, si Tompel dan si Kalap. Semua ikut ngumpul di lemari Rahmat.

Samsul menyelengkan duit hasil jualan mangga curian dari kebun tetangga. Tompel dapatnya dari hasil mengutil uang belanja ibu. Sedangkan si Kalap dari memeras adik kelasnya. Uang haramlah.

Suatu ketika, ibu si Rahmat lagi bersih-bersih rumah dan mendapati banyak celengan (dan catatannya) di lemari anaknya. Apa-apaan ini? Kok gak pernah bilang-bilang!

Gaduhlah dunia persilatan. Catatan pun bocor ke pihak ketiga, keempat, kelima... dst, sampai ke meja Dirjen Pajak, Meja Kejaksaan, dan Meja Kabareskrim. Semua melotot, gede amat... celengannya.

Budi tentu bisa menjelaskan asal-usul celengannya, ia pun aman. Tapi Samsul, Tompel dan Kalap jelas merasa tidak aman dan sama sekali merasa tidak nyaman.

Mereka pusing memikirkan alibi apa yang mesti dikarang. Tapi dasar licik dan lihai, sampai sekarang mereka masih bisa berkelit. Namun hati mereka tak pernah tenang. Deg... deg... deg...

Panama-Papers adalah kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia yang dibuat oleh Mossack-Fonseca. Firma hukum dan penyedia jasa pengelolaan aset berlokasi di Panama (didirikan tahun 1977) oleh Jrgen Mossack dan Ramn Fonseca. Fokusnya di perlindungan aset, perencanaan pajak dan properti. Cabangnya ada di lebih dari 40 negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun