Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berteori Itu Tindakan Intelektual dan Kebijakan adalah Tindakan Sosial

2 Mei 2020   03:04 Diperbarui: 2 Mei 2020   03:16 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak politisi (pejabat) yang cuma 'omong doang' tanpa 'kerja nyata' lantaran memang tidak mampu kerja. Itu sama saja dengan membual, 'pembohongan publik' istilah populernya.

Bahkan Napoleon Bonaparte saking kesalnya sampai mengucapkan sarkasme, "In politics stupidity is not a handicap." Atau pengakuan ala Nikita Khrushchev, "Politicians are the same all over. They promise to build a bridge even where there is no river."

Ini tentu maksudnya berbeda dengan berteori (berpikir) berdasarkan realitas (kenyataan) dan mewujudkannya dalam kebijakan praktis. Dalam praktek pemerintahan, memutuskan suatu kebijakan adalah juga suatu TINDAKAN sosial. Itu jelas.

Untuk menjelaskan, kita coba pinjam teori tindakan sosial dari Max Weber. Menurutnya, suatu tindakan hanya dapat dibilang sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan dan sekaligus berorientasi pada orang lain.

Kalau kita sekedar menyanyi di kamar mandi untuk hiburan sendiri misalnya, itu bukan tindakan sosial. Tapi manakala tindakan menyanyi kita itu dimaksudkan untuk menarik perhatian orang lain, barulah itu terbilang sebagai tindakan sosial.

Max Weber membedakan 4 tipe rasionalitas dalam suatu tindakan sosial.

Pertama, tindakan rasionalitas instrumental (berorientasi tujuan). Ini tindakan dengan perhitungan rasional demi mencapai tujuan tertentu. Misalnya, seperti orang les piano agar pintar main piano. Pengusaha itu menyeponsori politisi anu supaya nanti dapat proyek.

Kedua, tindakan rasionalitas nilai (value-rational action). Suatu tindakan yang didasari pertimbangan nilai etis, estetis, religius. Misalnya menghormati mereka yang lebih tua, membimbing yang lebih muda, demi kepentingan bangsa, mematuhi pemuka agama, demi keadilan sosial, dll.

Ketiga, tindakan afektif. Ini suatu tindakan yang lebih berdasar  emosi/perasaan. Misalnya orang yang sedang jatuh cinta akan melakukan apa saja demi cintanya.

Keempat, tindakan tradisional. Tindakan berdasar kebiasaan turun-temurun atau kelaziman di suatu komunitas. Misalnya tradisi mudik sewaktu lebaran.

Suatu tindakan sosial itu bisa dimengerti lewat penafsiran (hermeneutika) dan karenanya butuh proses pemahaman mendalam (verstehen). Kalau kita hanya meneliti perilakunya saja, tak bakal bisa mengungkap makna subyektif yang diarahkan pada yang lain itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun