Mohon tunggu...
Andre Siahaan
Andre Siahaan Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis

Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Memilih Masker di Masa Pandemi

6 Desember 2020   16:18 Diperbarui: 6 Desember 2020   16:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak terasa sudah sembilan bulan bulan berlalu sejak Badan Kesehatan Dunia secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Dalam masa itu, sudah sekitar 65 juta orang terkonfirmasi menderita COVID-19 dengan angka kematian mencapai 1,5 juta orang. Di Indonesia sendiri, sekitar 500ribu orang sudah terkonfirmasi menderita COVID-19 dengan angka kematian mencapai sekitar 17000 orang.

Pada awal pandemi ini, kita melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat masa PSBB, masyarakat diimbau untuk tetap di rumah dan tidak bepergian, kecuali jika sangat dibutuhkan. Pembatasan aktivitas ini sangat penting, karena Covid-19 disebabkan oleh salah satu varian virus influenza, yang sangat mudah menular antarmanusia. Meskipun demikian, PSBB tidak dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lama, karena berdampak besar pada kehidupan masyarakat, seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Untuk itu, pemerintah mencari alternatif, dengan mencanangkan suatu masa adaptasi keadaan baru.

Masa adaptasi kebiasaan baru ini dapat diartikan sebagai suatu tatanan baru yang memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Dalam hal ini, Kementrian Kesehatan telah meluncurkan kampanye protokol Kesehatan yang dikenal dengan istilah 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Secara umum, ada 3 jenis masker yang dapat digunakan dalam masa pandemi ini, yaitu masker N-95, masker bedah, dan masker kain.

Masker N-95 merupakan masker yang paling baik untuk mencegah penularan Covid-19. Masker ini digunakan oleh tenaga medis, terutama saat memang sedang menangani penderita Covid-19. Karena itu, sebaiknya masker ini tidak digunakan oleh masyarakat karena dapat menyebabkan kekurangan stok masker untuk tenaga medis. Kekurangan stok ini jelas terlihat pada awal masa pandemi Covid-19, saat petugas kesehatan sekalipun sangat sulit mendapatkan masker ini.

Jenis kedua adalah masker bedah. Masker ini memiliki efisiensi yang cukup baik untuk mencegah Covid-19, meskipun tidak seefektif N-95. Masker ini sering digunakan tenaga medis saat tidak sedang menangani penderita Covid-19. Karena itu, masker ini sebaiknya juga digunakan pada kelompok yang beresiko tinggi, seperti orang tua, penderita darah tinggi atau sakit gula.

Jenis ketiga adalah masker kain. Masker ini adalah jenis yang paling disarankan untuk digunakan masyarakat  umum. Saat ini, banyak sekali masker kain yang beredar di masyarakat, mulai dari masker scuba sampai masker katun. Badan Kesehatan Dunia sendiri telah mengeluarkan rekomendasi mengenai bahan masker kain. Setidaknya, sebuah masker kain harus terdiri dari tiga lapisan.

Lapisan pertama, merupakan lapisan yang kontak langsung dengan mulut dan hidung kita. Di sini, kain yang paling disarankan adalah bahan katun 100% yang menyerap air, seperti katun supima, katun carded, atau katun combed . Jika sulit mendapatkannya, bahan rumah tangga yang dapat digunakan adalah bahan kain serbet. Jangan lupa, pilih selalu kain katun dalaman yang berwarna cerah, supaya mudah diketahui jika sudah basah.

Untuk lapisan tengah, sebaiknya menggunakan bahan yang menolak air, seperti kain spunbond. Tujuan menggunakan bahan ini adalah supaya cairan dari luar tidak masuk ke lapisan dalam, atau sebaliknya, supaya droplet yang menempel pada lapisan dalam tidak masuk ke lapisan luar.

Untuk lapisan terluar, sebaiknya menggunakan bahan yang tidak begitu menyerap air seperti polyester. Jika sulit mendapatkannya, boleh juga menggunakan kain katun yang dicampur dengan polyester, seperti kain drill yang sering digunakan sebagai bahan celana pria. Kita dapat mengkreasikan motif maupun warna masker di sini.

Jangan lupa bahwa masker akan menjadi lebih efektif jika digabungkan dengan dua perilaku lain, yaitu menjaga jarak minimal 1,5 meter dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Demikianlah usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun