[caption id="" align="aligncenter" width="592" caption="Source: @Transfersources "][/caption] Manchester United adalah salah satu klub eropa terbesar di benuanya bahkan di dunia, tidak ada yang meragukan bahwa tidak sedikit pemain bola profesional berlomba-lomba untuk mengenakan jersey merah kebanggaan kota manchester tersebut. Namun siapa yang menyangka klub sebesar MU pun bisa merasakan pahitnya kegagalan ketika klub berjuluk setan merah ini tidak berhasil melaju di kompetisi eropa dan tidak dapat mempertahankan titel liga premier inggris setelah di tinggal oleh salah satu pelatih terbaik di dunia Sir Alex Ferguson. Tujuan mata pun tertuju pada sosok David Moyes yang menjadi tumbal kegagalan Manchester merah meraih prestasi, serangkaian kekalahan dan performa yang tidak meyakinkan menjadikannya pelatih yang sebenarnya di beri kepercayaan oleh sang pelatih terdahulu Ferguson seakan tidak bisa membayar mahal kepercayaan dari Fergie. Tidak sedikit cacian bahkan lelucon yang di buat untuk memojokan seorang Moyes dari taktik hingga pembelian seorang gelandang andalannya di klub sebelumnya yang terbilang cukup fantastis namun sangat berbanding terbalik bila melihat performa permainannya di bawah asuhan arsitek yang sama. Sekarang, Manchester memiliki Louis Van Gaal, pelatih timnas Belanda yang sangat di puji ketika memainkan taktik yang unik yaitu 5-3-2, Taktik tersebut pun di adaptasi oleh sang pelatih untuk membangkitkan si setan merah, hasil positif pun terlihat di masa pra musim, serangkaian kemenangan dan permainan yang meyakinkan membuat fans MU bersorak gembira dan menatap musim 2014/15 dengan sangat positif, terlebih pembelian Ander Herrera dan Luke Shaw menjadi penambah keyakinan klub ini. Namun musim berjalan, ternyata hasil tidak sebagus yang di harapkan MU menelan kekalahan perdananya di kandang sendiri oleh Swansea lalu di tahan imbang oleh Sunderland dan Burnley di dua laga berikutnya  tidak lupa kekalahan MU di capital one cup oleh tim kasta terendah inggris MK Dons dengan skor yang telak, bahkan pemain sekelas Di Maria yang baru saja di daratkan di Old Trafford yang ikut bermain di laga melawan Burnley belum bisa memberi aksi positif untuk si merah untuk meraih tiga poin penuh. Banyak opini yang berkembang Van Gaal belum menemukan pemain yang cocok dengan formasi yang ia kenakan untuk si merah sampai opini di mana MU sebenarnya masih terkena badai cedera sehingga performanya belum bisa menjanjikan. Sejalan dengan opini-opini tersebut, 4 pemain dengan kualitas yang sangat mumpuni pun di daratkan di old trafford, di awali dengan kedatangan Marcos Rojo yang bermain sangat gemilang di piala dunia 2014, lalu Angel Di Maria, pemain terbaik yang membawa Madrid menjuarai liga champions musim lalu, berikutnya di masa-masa akhir penutupan jendela transfer salah satu pemain andalan sang arsitek baru MU, Daley Blind juga ikut berseragam Merah, tidak berhenti di situ salah satu nama besar di persepakbolaan dunia saat ini Radamel Falcao pun berhasil di daratkan untuk memperkuat Manchester United. Dengan pemain-pemain tersebut, di sisi lain seluruh fans mungkin mengungkapkan kegembiraan yang luar biasa, namun di sisi lainnya lagi ada tuntutan dan beban berat yang di tanggung oleh sang pelatih yang terkenal dengan ketangkasannya merangkai taktik ini. Louis Van Gaal memiliki waktu satu minggu di jeda internasional untuk meracik dan meramu seluruh amunisi / pemain baru yang ada menjadi sebuah ramuan yang luar biasa yang mampu menjadi jawaban seluruh ekspektasi fans / supporter Manchester United. Jadi, salahkah menaruh ekspektasi tinggi kepada Van Gaal ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H