Halo Kompasianer!Â
Perkenalkan saya Muhammad Fikry Andre Setiawan, mahasiswa aktif di STP Trisakti Jakarta, program studi D4 Perhotelan. Penerima beasiswa unggulan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019.
pada kesempatan kali ini izinkan saya berbagi pengetahuan kepada kompasianer mengenai simbol Islam pertama di kalimantan selatan yaitu kerajaan (kesultanan ) Banjar yang sebelumnya bernama kerajaan Dipa.
Kesultanan Banjar berdiri pada tahun 1520, dihapuskan sepihak oleh Belanda pada 11 Juni 1860. Namun rakyat Banjar tetap mengakui ada pemerintahan darurat/pelarian  yang baru berakhir pada 24 Januari 1905. Namun sejak 24 Juli 2010, Kesultanan Banjar hidup kembali dengan dilantiknya Sultan Khairul Saleh (Bupati 2 periode kabupaten Banjar 2005 -2010 yang sekarang menjadi anggota DPR RI).
Kesultanan ini semula beribu kota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke beberapa tempat dan terakhir di Martapura. ketika beribukota di martapura disebut juga kerajaan kayu tangi.
Wilayah terluas kerajaan ini pada masa kejayaannya disebut empire/ kekaisaran Banjar membawahi beberapa negeri, yang disebut kesultanan , kerajaan kerajamudaan,kepangeranan,keadipatian, dan daerah - daerah kecil yang dipimpin suku -suku dayak.
Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin, maka kesultanan ini disebut kesultanan Banjar. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang beribukota di Negara, sekarang merupakan ibukota  kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan.
MESJID SULTAN SURIANSYAH
 Masjid sultan Suriansyah atau mesjid Kuin adalah sebuah mesjid bersejarah di kota Banjarmasin yang merupakan mesjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangyn pada  asa pemerintahan Sultan Suriansyah  (1526 - 1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama ISlam. Masjid kuim merupakan salah satu dari tiiga mesjid tertua yang ada di kota Banjarmasinpada masa Mufti Jamalaudin ( Mufti Banjarmasin), yang lainnya adalah Mesjid Jami Banjarmasin, dan mesjid Basirih.
Masjid sultan Suriansyah berada di jalan kuin Utara , kelurahan Kuin Utara, kawasan yang dikenal juga sebagai Banjar Lama. dan lokasi mesjid ini bedekatan dengan makam Sultan Suriansyah yang tidak jauh dari lokasi mesjid ini.