Yulia Tymoshenko Wanita Hebat Bernasib Malang..
Sedikit dari kita mengetahui sosok salah satu wanita yang paling kuat pengaruhnya versi majalah Forbes tahun 2005. Mantan perdana menteri Ukraina yang menjabat selama 2 kali, dan seorang pembisnis juga termasuk orang terkaya di negerinya, namun ironis, nasib malang saat ini sedang menghampirinya.
Diawali dengan kekalahannya dalam pemilu tahun 2010 lalu, entah mimpi apa yang pernah dialaminya, Tymoshenko kini mendekap di ruang jeruji dan dicap sebagai pejabat korup di negaranya, akibat dari perjanjian yang dibuat negaranya semasa dia menjabat dengan Rusia.
Apa yang telah diperbuat untuk negaranya nampaknya tidak mempunyai banyak pengaruh dalam menghadapi tuntutan hukum. Bahkan saat ini Yulia Tymoshenko, yang juga mempunyai banyak kolega dan sahabat di negara barat, mencoba melakukan tekanan terhadap pemerintahan saat Ukraina terhadap penahanan dirinya.
Yulia Volodymyrivna Tymoshenko, terlahir 27 November 1960 di Dnipropetrovsk ( Ukraina ), dengan mendapatkan gelar akademik terakhir Phd pada bidang ekonomi. Memasuki karir politik ditahun 1996 dengan bergabung dalam faksi Constitutional Centre. Mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang industri dan gas, dan industri gas pula yang menjeratnya kepenjara.
Tymoshenko telah divonis tujuh tahun penjara, namun kasusnya tersebut justru menjadikan ketegangan politik antara pemerintah Presiden Viktor Yanukovich dan negara-negara barat. Bahkan Uni Eropa mengurungkan rencana untuk menandatangani perjanjian pada asosiasi politik dan perdagangan bebas dengan Ukraina pada pertemuan puncak pada bulan Desember 2011 lalu.
Bahkan hebatnya lagi mantan pemimpin revolusi orange ini, dipenjara dengan fasilitas kamera pengawas selama 24 jam yang ditempatkan disegala penjuru sudut tempatnya menginap itu, tidak ada televisi, alat komunikasi, tidak ada fasilitas tambahan apapun, bahkan konon kabarnya penjagaan terhadap para koruptor di Ukraina sama ketat dengan mereka pelaku teroris, tidak ada kata kompromi.
Terlepas dari muatan dan unsur politis yang menerpa dirinya, kita dapat berkaca, bagaimana Ukraina memperlakukan pejabat yang korup. Lalu, bagaimana dengan di tanah air kita.? mari kita jawab bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H