Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yulia Tymoshenko Wanita Hebat Bernasib Malang

6 Januari 2012   03:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yulia Tymoshenko Wanita Hebat Bernasib Malang..

Sedikit dari kita mengetahui sosok salah satu wanita yang paling kuat pengaruhnya versi majalah Forbes tahun 2005.  Mantan perdana menteri Ukraina yang menjabat selama 2 kali, dan seorang pembisnis juga termasuk orang terkaya di negerinya, namun ironis, nasib malang saat ini sedang menghampirinya.

Diawali dengan kekalahannya dalam pemilu tahun 2010 lalu, entah mimpi apa yang pernah dialaminya, Tymoshenko kini mendekap di ruang jeruji dan dicap sebagai pejabat korup di negaranya, akibat dari perjanjian yang dibuat negaranya semasa dia menjabat dengan Rusia.

Apa yang telah diperbuat untuk negaranya nampaknya tidak mempunyai banyak pengaruh dalam menghadapi tuntutan hukum. Bahkan saat ini Yulia Tymoshenko, yang juga mempunyai banyak kolega dan sahabat di negara barat, mencoba melakukan tekanan terhadap pemerintahan saat Ukraina terhadap penahanan dirinya.

Yulia Volodymyrivna Tymoshenko, terlahir 27 November 1960 di Dnipropetrovsk ( Ukraina ), dengan mendapatkan gelar akademik terakhir Phd pada bidang ekonomi. Memasuki karir politik ditahun 1996 dengan bergabung dalam faksi Constitutional Centre. Mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang industri dan gas, dan industri gas pula yang menjeratnya kepenjara.

Tymoshenko telah divonis  tujuh tahun penjara, namun kasusnya tersebut justru menjadikan  ketegangan politik antara pemerintah Presiden Viktor Yanukovich dan negara-negara barat. Bahkan Uni Eropa mengurungkan rencana untuk menandatangani perjanjian pada asosiasi politik dan perdagangan bebas dengan Ukraina pada pertemuan puncak pada bulan Desember 2011 lalu.

Bahkan hebatnya lagi mantan pemimpin revolusi orange ini, dipenjara dengan fasilitas kamera pengawas selama 24 jam yang ditempatkan disegala penjuru sudut tempatnya menginap itu, tidak ada televisi, alat komunikasi, tidak ada fasilitas tambahan apapun, bahkan konon kabarnya penjagaan terhadap para koruptor di Ukraina sama ketat dengan mereka pelaku teroris, tidak ada kata kompromi.

Terlepas dari muatan dan unsur politis yang menerpa dirinya, kita dapat berkaca, bagaimana Ukraina memperlakukan pejabat yang korup. Lalu, bagaimana dengan di tanah air kita.? mari kita jawab bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun