Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Von Hagens Si Pemilik Pabrik Mayat Besar Dunia

14 Maret 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:05 5422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Agak berbeda dengan kebanyakan bisnis ataupun usaha yang dilakukan kebanyakan orang lainnya. Namun karena memang latar belakang pendidikan serta melihat peluang dari mayat begitu besarnya, hingga akhirnya dia mempunyai pemikiran untuk membangun bisnis mayat dari seluruh tempat-tempat yang ada didunia.

Hagens memang dikenal di Jerman sebagai ahli anatomi, namun rangkaian keahlian dan tehnik yang diciptakan Hagens itu juga membuat dirinya menjadi begitu dikenal oleh dunia sebagai Hagens si ahli mayat yang penuh kontroversi.

Ada beberapa tempat yang disebut Hagens memiliki bahan baku murah meriah dalam bisnis mayatnya, yakni Eropa Timur tepatnya Rusia, Asia, yakni Cina dan India. Di tiga negara tersebut, dengan menjalin kerjasama pembagian dan saling menguntungkan Hagens berhasil memproduksi mayat-mayat bekas menjadi mayat yang mempunyai nilai tinggi, tentu dimata Hagens dan peminat permayatan.

Kontroversi bisnis Hagens ini adalah bahan bakunya, yakni cara mendapatkan tubuh manusia yang telah mati itu sendiri. Baik di Rusia atau juga di Cina, beberapa kalangan mengatakan, bahwa tubuh-tubuh yang diperjual-belikan itu berasal dari berbagai macam sumber illegal, termasuk pula tubuh lawan-lawan politik pemerintah yang berkuasa.

Selain cara mendapatkan mayat sebagai bahan baku utamanya, pameran-pameran yang diadakan oleh Hagens juga dinilai sebagai hal yang tidak terpuji, namun entahlah, walau banyak dicela bahkan dituntut oleh lembaga-lembaga internasional, tetap saja puluhan juta orang telah menyaksikan pameran-pameran mayat produksi Von Hagens.

Tidak hanya memiliki sumber bahan baku yang berlimpah, perusahaan milik Hagens juga kerap mengekspor dengan mudah ratusan jasad manusia berformalin. Bahkan Hagens berkata, jalur ekspor perusahaan tersebut dapat ditempuh melalui jalur laut dan udara. Ada beberapa jalur ekspor yang dikatakan Hagens yakni dari Cina dan Rusia.

Permintaan mayat dan juga organ tubuh yang sangat besar dipasar dunia, mengakibatkan bisnis Hagens berkembang sangat cepat dan luar biasa. Dengan tehnik yang disebut Hagens sebagai "plastination", penjualan organ tubuh manusia yang telah meninggal ini cukup membuat kita bergidik. Di Cina saja, yang tercatat dan juga diyakini tidaklah lengkap datanya, telah terjadi 90.000 transplantasi organ manusia secara illegal.

Bahkan dipercaya pula industri perfilman Hollywood, terkadang meminta suplai mayat-mayat betipe plastination nya Hagens sebagai properti mereka.  Sebut saja salah satu Film terkenal yang menggunakan hasil pabrik mayat Hagens adalah Film James Bond. Hal tersebut dilakukan , karena bentuk mayat adalah nyata, alami dan juga tidak perlu repot-repot lagi menghias.

Hagens melakukan pameran mayat nya pertama kali di Tokyo, dan hingga saat ini, Hagens telah melakukan pameran mayat produksinya lebih dari 50 museum dan tempat-tempat di berbagai belahan dunia, Amerika Serikat, Amerika Utara, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Asia Tengah, daratan benua Asia lainnya adalah tempat favoritnya dalam berpameran .

Gunther von Hagens dengan nama lahir adalah Gunther Liebchen, terlahir pada 10 Januari 1945, dipercaya oleh sebagian orang lainnya, bahwa dia adalah Drakula penjelmaan Van Dracule. Terlepas dari isu dan berita miring tentangnya, penemuannya yang disebut Plastination juga telah dipatenkan tahun 1977 di Jerman.

Dia juga pendiri Institute of Plastination in Heidelberg, direktur plastination center di State Medical Academy in Bishkek, Karzastan, Profesor tamu pada New York University College of Dentistry dan juga berbagai Universitas terkemuka dunia lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun