........Saat ini tercatat 196 ribu lebih pengakses ePaper Kompas yang sudah terdaftar. Dengan penutupan versi web tersebut, jumlah pengakses Kompas ePaper diharapkan meningkat. Langkah penutupan versi web ini berkaitan dengan rencana Redaksi Kompas untuk menerapkan kebijakan akses berbayar untuk versi ePaper mulai bulan berikutnya........(Silakan Pembaca “Kompas” Beralih ke ePaper;Taufik H.Mihardja)
Wah, dilihat dari segi stylis dan fisik, ini merupakan penampilan futuristis, trendy dan mempunyai power yang luar biasa. Namun, disisi sudut pandang saya pribadi, bila dilakukan penerapan kebijakan berbayar atau langganan terhadap pengakses ePaper dirasa memberatkan. Mengapa?, pertama; kita mengakses internet juga bayar, lalu kita mencoba mengakses sebuah konten juga bayar, ketiga; kecepatan dalam mengakses epaper ini, sangat akan terasa untuk gadget atau perangkat yang benar-benar berkualitas, dalam artian, tentunya tidak dapat merakyat, ke-empat; bukankah kita sekarang sedang mengembangkan kebebasan dalam mengakses informasi.
Namun, bila pertimbangan demi jalannya ePaper, pembaca seperti saya tidak dapat menolak, namun sangat mohon untuk diperhitungkan dalam biaya langganan untuk juga terjangkau bukan saja bagi mereka executive namun kesemua lapisan masyarakat. Karena, informasi sangat dibutuhkan oleh kita semua, serta jangan sampai kebijakan berbayar ini, dapat menimbulkan transmigrasi nya para pembaca setia kompas.com
salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H