Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menembus Blokade dengan Tulisan..

2 Agustus 2010   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bila mendengar blokade, kita teringat dengan saudara-saudara kita yang tinggal di timur tengah, terutama Palestina, yang paling sering tertimpa oleh kata "blokade". Banyak arti dari blokade, namun secara umum, bila mendengar kata ini, biasanya identik dengan kemiliteran. Dari Wikipedia, blokade adalah usaha untuk mencegah persediaan, pasukan, informasi atau bantuan mencapai tempat pasukan musuh. Namun, disini kita tidak membahas persoalan militerisme. Blokade disini diartikan sebagai batasan,atau rintang, halang,ataupun sejenisnya. Saat ini Jaman telah berubah, musim telah menjadi ketidakpastian, masa demi masa telah kita lalui, pun dengan berbagai persoalan hidup dan kehidupan ini. Siapa yang menyampaikan persoalan, keluhan dan penderitaan serta kesenangan hidup..? Siapa yang mengabarkan kematian..? Siapa pula yang dapat memvonis hidup..? Dia adalah tulisan atau lebih tepat "kata". Dengan itu, seluruh yang ada dialam semesta ini, dikabarkannya. Bahkan dengan tulisan pulalah, banyak para pembesar-pembesar tersungkur, sebagian terdiam, dan ada pula yang menapak dan menaiki tangga kesuksesan. Banyak pendapat para kaum jurnalis, mengenai kemampuan dan kekuatan dalam sebuah tulisan. Dengan tulisan pula, berbagai tokoh-tokoh dunia mendapat puja-puji, dan dengan tulisan pula, mereka dicaci maki. Lihat contoh dari tanah air kita, sudah banyak mereka yang terangkat dengan tulisan, dan banyak pula yang tersinggung pun dengan tulisan. Walau, sudah banyak korban dari penembusan blokade dengan tulisan ini, tidak sedikit penulis yang terkena dampak dan akibat dari menembus blokade. Bahkan diera 80an-90an, kita sering mendengar istilah pembredelan media massa, pembungkaman penulis, dan lainnya. Namun, sekarang, walau sebagian masyarakat masih sulit menerimanya, dengan dibantu oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, tulisan dapat menembus hampir disemua sisi kehidupan, dari yang paling tabu dibicarakan, hingga rahasia-rahasia umum dimasyarakat, diungkap dan ditulis, dengan berbagai macam gaya dan bentuk bahasa. Bahkan saat ini, dimana era tulisan digital muncul, tidak sulit membaca berbagai macam dan ragam tulisan dengan disajikan hanya untuk dibaca, tanpa dapat dikomentari, atau adapula yang dapat dikomentari, atau bahkan dapat berinteraksi dengan penulisnya. Sungguh, kemajuan ini, memberikan dampak didalam kehidupan dan penghidupan. Walau masih banyak kita yang tidak peduli akan perubahan ini. Dan tinggalah sang penulis, kembali kepada sepinya, untuk mengabarkan kembali kepada alam ramai, tentang berbagai peristiwa, ide, pemikiran dan pengetahuan yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun