Internet Menolak Akses Komputer Ber-Virus.. Iya, kemungkinan kedepan hal itu dapat dan sangat mungkin terjadi. Apabila Internet Service Provide/ ISP / Penyelenggara Layanan Internet kita mendeteksi adanya Virus di Komputer kita dalam melakukan koneksi/akses internet, maka secara otomatis, layanan tersebut akan memutuskan saluran/hubungan koneksi tersebut. Hal ini sudah mulai diberlalukan di negara Australia. Rekomendasi seeprti hal diatas tersebut sebenarnya telah lama disiapkan oleh House of Representatives Standing Committee on Communications semacam DPR/MPR nya kita. ISP-ISP dan operator telekomunikasi seperti Telstra dan Optus berhak memutus koneksi internet warga yang memiliki komputer terinfeksi virus. Bahkan konon seperti penulis kutip dari news.com.au bahwa nantinya setiap pengguna komputer diseluruh negara kangguru tersebut diwajibkan menggunakan ANTIVIRUS sebagai syarat utama dalam mengakses dunia maya. Bisa dimaklumi dan dimengerti, karena sebagaimana kita ketahui saja, hampir ratusan ribu setiap harinya virus buatan para programer Virus, dari seluruh penjuru dunia bertualang dan berkelana keseluruh negara-negara yang ada di bumi ini. Tidak ada tempat yang tidak dapat dijangkaunya, bahkan tempat yang tidak terdapat televisipun apabila terdapat akses internetnya, juga akan dikunjungi oleh Virus. Namun mungkin permasalahan akan menjadi berbeda dan lain, apabila ISP/Penyedia jasanya sendiri kurang atau tidak siap menghadapi perubahan pada era Cyber saat ini. Contohnya ditanah air kita, salah satu provider besar milik pemerintah, server mailnya selalu saja daipenuhi oleh berbagai macam penyakit, dari ulat, cacing, sampah hingga kutu busuk, bahkan hingga beberapa saat yang lalu, mereka sempat mengubah port mail mereka karena tidak tahan terhadap serangan ulat dan penyakit dunia maya. Nah, jika demikian, jangan menyalahkan pengguna komputer atau pemakai jasa provider tersebut, justru bila terjadi demikian hendaknya provider tersebut harus segera ditutup sementara, guna memperbaiki dan memperkuat sistem keamanannya. Kembali kenegeri kangguru, akibat kejahatan di dunia maya, diperkirakan kalangan pebisnis Australia mengalami kerugian sekira USD649 juta. Beberapa rekomendasi lain yang diajukan anggota parlemen adalah membuat aturan agar para pengguna menggunakan software asli dan bukan software ilegal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H