Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Benarkah Facebook Dibuat Sambil Teler..?

19 Oktober 2011   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:47 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Benarkah Facebook Dibuat Sambil Teler..?

Bukan menjadi rahasia lagi, jika si pembuat Facebook Mark Zuckerberg dan teman-temannya doyan mengkonsumsi alkohol. Kedekatan mereka dengan alkohol, obat-obatan terlarang, seks dan hal-hal negatif lainnya, memang tidak banyak digembar-gemborkan. Kita juga ketahui bahwa proses terciptanya jejaring sosial Facebook adalah dari sebuah kamar dimana, Mark dan teman-temannya biasa berkumpul dan berdiskusi. Kita semua sejujurnya tidak mengetahui dalam kondisi apa dan bagaimana pertama kali penciptaan Facebook.

Bukanlah hal yang baru atau aneh, jika dekade sekarang ini, banyak penemuan dan penciptaan sesuatu misalkan dibidang musik, seperti lagu, diciptakan dimana kondisi si penciptaanya tidak normal, artinya, mereka tidak dalam kondisi sehat. Ada yang sedang dalam kondisi 'on" , ada juga yang sedang "fly" ada pula yang lagi "teler", atau mungkin saja, ada yang sedang pingsan, dan lainnya. Justru, penciptaan sesuatu hal, yang kondisi si penciptanya sedang dalam kondisi tidak waras, terkadang hasil ciptaannya atau penemuannya menghasilkan karya-karya yang disukai masyarakat, terkenal, bahkan fenomenal.

Tidak terhitung jumlah musisi baik dalam dan luar negeri yang menciptakan karya-karya mereka dalam kondisi "gila" ini. Termasuk kemungkinan penemuan hasil-hasil dibidang teknologi, termasuk didalamnya jejaring sosial seperti Facebook. Jika kita lihat dari kebiasaan si pembuatnya, bukan lah hal yang mustahil, dan bukan pula berlebihan jika kita menduga pada saat Mark Zuckerberg berinisiatif membuat cikal bakal Facebook, justru kondisi dan keadaan alam bawah sadarnya lah yang bekerja atau alias sedang teler. Hal ini dapat kita lihat, bagaimana kedekatan Mark dengan alkohol, walau tidak dapat dibilang berlebihan, namun tentu kadar dan takaran mereka yang telah terbiasa akan berbeda dengan mereka yang jarang ataupun sesekali mengkonsumsinya.

Kabar yang juga membuat banyak sensasi adalah, pada waktu Mark dan Sean Parker bertemu di Klub, didaerah Hollywood, dimana dikabarkan Zuckerberg dalam kondisi teler, dan berkelakuan macam Tarzan. Dalam pesta mabuk itu, Zuckerberg dan Parker terlihat adu mulut, dalam memaknai integrasi fitur musik di Facebook. Maklumlah, Facebook mengandeng Spotify yang juga adalah milik Parker. Sean Parker tidak setuju dengan keinginan Facebook untuk mengintegrasikan secara langsung, fitur mereka tanpa ijin pengguna

Kita lihat juga alur dan sistem, bagaimana Facebook dapat menjadi pujaan di Harvard pada saat pertama kali dimunculkan. Kemudian setelah itu, si pembuatnya sendiri Mark, mengatakan bahwa pengguna atau seluruh mahasiswa Havard itu "bego", karena mau saja, menuliskan semua informasi mengenai diri mereka, dari nomor telepon, alamat rumah, hobi, dan banyak lagi lainnya, dalam program jejaring sosial yang dibuatnya. Walau pada akhirnya Mark meminta maaf atas pernyataanya itu. Nah, dari situ lagi, kita dapat menebak, mungkin ada beberapa pendapat , pertama dia sadar dan sengaja dengan pernyataannya mengenai bodohnya mereka pengguna Facebook.

Kedua, kondisi dan keadaan Mark dalam situasi teler, akibat pengaruh alkohol. Karena perkataan itu keluar, pada saat Mark melakukan Chat atau mengobrol dengan temannya melalui Facebook. Kita tentu dapat menganalisa, apa dan bagaimana sebenarnya Mark Zuckernberg itu.Memang dari usia, masih muda, dari segi pendidikan pun biasa saja, entah menamatkan sekolahnya atau tidak di Harvard, tapi banyak sumber yang mengatakan Mark di Drop Out. Terkenal dan kaya mendadak, mungkin membuat Mark bertambah teler. Betapa tidak, mungkin karena hobinya dengan alkohol, yang mampu membuang pikiran alam sadarnya bekerja secara tidak waras, dan akhirnya tercipta pula karya yang tidak normal, yang banyak dipergunakan manusia di bumi, bahkan mempengaruhi kehidupan seseorang.

Ketiga Mark sengaja membuat atau menciptakan inovasi jejaring sosialnya agar penggunanya bisa tertular teler-meneler, seperti dirinya. Jika kita melihat Facebook, atau akun milik kita, kita juga dibuat mabuk akan Facebook kita. Betapa tidak, jika sehari saja tidak melihat atau membuka ataupun mengupdate status Facebook, banyak dari kita yang merasa kurang sesuatu greget didalam hidupnya. Nah, dengan membuka akun Facebook, mereka dapat merasakan aroma yang mengantarkan mereka kepada kepuasaan tersendiri, mengantarkan mereka kedalam alam bawah sadar mereka, dengan kata lain, sebagian kita juga teler dengan Facebook.

Pertanyaan mungkin timbul, jika pembuatnya saja membuat karya tersebut sambil teler,lalu bagaimana pengguna, pengagum dan pengikutnya.? entah lah, saya tidak berani untuk mengatakan yang selanjutnya, karena bayangkan 800 juta pengguna di seluruh dunia. Sedangkan saya hanya menganalisa sendiri, dan juga dalam kondisi tidak teler, alias normal, jadi tidak akan mungkin tercipta tulisan yang berguna. Kecuali saya menulis ini sambil teler, mungkin nuansanya akan jauh berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun