Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Senjata Biologi Mematikan Jepang

15 April 2020   07:05 Diperbarui: 15 April 2020   07:23 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribut-ribut masalah penyebaran Virus Corona, apakah buatan laboratorium atau memang terbentuk secara alami, tampaknya tidak akan pernah habis. Saling tuduh dan saling lempar tudingan menjadi hal panas untuk dikaji dan ditulis media.
Baik Washington dan Beijing, sama-sama bersikeras satu sama lain, mengenai siapa yang membuat dan siapa yang bertanggung jawab terhadap Virus yang saat ini menjadi wabah diseluruh dunia.

Namun jauh sebelumnya tahukah kita, selain Amerika, Inggris, Jerman, Korea , dan Rusia, Jepang juga salah satu dari sekian negara yang bertanggung jawab terhadap penyebaran beberapa Virus, Bakteri dan bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai senjata dalam perang dunia II.

Adalah Unit 731 khusus yang dibentuk oleh pemerintah Jepang sebagai gugus tugas dan Laboratorium senjata biologi mereka. Berkekuatan 20.000 lebih ilmuwan dan teknisi, Lab. tersebut secara aktif, menguji dan mengurai begitu banyak patogen-patogen berbahaya.

Adalah Ishii Shiro yang diserahkan tanggung jawab mendirikan Laboratorium Pencegahan Epidemik di sekolah medis militer Tokyo dan Unit Togo di desa Bei-inho, Cina.  Laboratorium yang  sempat ditutup pada tahun 1934 karena 12 orang tawanan perang lari dari fasilitas tersebut dan pasukan gerilya Cina berhasil menyerang lab tersebut.  

Dua tahun kemudian, Unit Togo dibuka kembali dan berganti nama menjadi Departemen Pencegahan Epidemik Tentara Kwantung  dan pada tahun 1940 diubah kembali menjadi Departemen Pencegahan Epidemik dan Purifikasi Air  dan berubah nama kembali  tahun 1941 menjadi menjadi Unit 731, yang berkedudukan di Manchuria.

Namun bukan saja di satu tempat, ada terdapat banyak unit yang tercatat yakni Unit 9420 berkedudukan di Singapura,  Unit 1855 di Beijing,  Unit 8604 di Guangzhou dan masih banyak lagi bahkan disebut-sebut unit ini juga ada di tanah air kita.

Menurut catatan sejarah, mereka melakukan percobaan langsung terhadap orang-orang di Cina dan ditempat dimana unit tersebut berada. Jumlah yang sangat besar dihitung dengan angka dengan menggunakan manusia hidup sebagai objek langsung terhadap segala rangkaian percobaan virus, bakteri dan bahan kimia lainya.

Walau unit ini ada diberbagai negara, namun karena Cina adalah daerah jajahan Jepang terluas, maka di Cina lah jutaan korban berjatuhan. Selain dari orang-orang biasa yang diculik dan ditangkap, mereka juga melakukan uji coba terhadap para tawanan perang.

Melakukan pembedahan dan eksperimen secara sadis dan diluar perikemanusian,misal transfusi darah hewan ke manusia hidup,  pemotongan anggota tubuh orang hidup dan menyambungkannya kembali ke sisi yang berlawanan,  percobaan pada wanita hamil, bahkan percobaan pada bayi-bayi yang baru lahir dan juga balita merupakan sebagian dari kisah kelam yang terjadi pada unit tersebut.

Selain hal tersebut, ada juga pengujian Frostbite, yakni merendam anggota tubuh orang-orang yang dipaksa sebagai kelinci percobaan ke dalam bak air berisi es sampai lengan atau kaki membeku, lalu bagian yang beku dipukul  yang akan menghasilkan suara seperti papan kayu, kemudian setelah puas dipukul-pukul, bagian tubuh yang beku tersebut akan dicairkan dengan cara, disiram air panas, dibakar dengan api, disuntik dengan cairan kimia, atau beberapa di diamkan saja.

Lalu ada ujicoba terhadap virus, bakteri dan patogen lainnya, dengan cara disuntikan langsung ke tubuh mereka yang dijadikan kelinci percobaan. Umumnya disuntikan kepada mereka yang hamil lalu kemudian, perutnya akan dibedah serta dilihat apa reaksi si Virus atau bakteri tersebut terhadap janin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun