Sebut saja, virus di era Visual made in tanah air yang sering berkunjung di komputer kita berdasar data dan analisa penulis sendiri, adalah Brontok dan berbagai variannya, Kangen dan berbagai variannya, Auturunme, Windx-matrox, Reisya dan berbagai variannya, Apong, Valeria dengan berbagai Variannya, akmal, Ang, dan masih banyak lainnya.
Virus yang penulis sebut diatas, telah menginfeksi ribuan komputer ditanah air, dengan tingkat kerusakan medium. Sebagian besar ditulis dengan bahasa Visual Basic dan beberapa lagi menggunakan Visual Basic Script.Â
Dalam database Antivirus, biasa ditulis dengan awalan W32/Apong, yang berarti Virus menginfeksi sistem operasi windows dengan arsitektur 32 bit dan nama virus adalah apong.
Namun jauh sebelumnya juga, tanah air juga telah memproduksi virus-virus VBA yang teringrasi kedalam aplikasi milik Microsoft. Virus VBA dikenal dengan nama Virus Macro, karena tanpa adanya fasilitas macro di aplikasi maka virus ini tidak dapat aktif. Virus macro ditulis dengan kode W97/2000M.Valeria, artinya Virus Macro menginfeksi Word versi 97 dan 2000, valeria adalah nama dari virus tersebut.Â
Menurut data yang pernah penulis analisa, Virus Macro banyak meninfeksi komputer ditanah air dimulai pada era Microsoft  Office 97 direlease, dengan infeksi pada hampir seluruh komputer ditanah air yang menggunakan Office 97 dengan fasilitas macronya.
Menurut data yang penulis ambil laman Fortilabs, mereka mencatat dari tahun 1996 hingga 2020 ini, Virus komputer yang telah beredar didunia dan berhasil mereka analisa mencapai 7.934.805, data tersebut terakhir diambil hingga minggu pertama bulan April 2020.Â
Itu belum termasuk aplikasi berbahaya lain diluar Virus. Dengan asumsi minimal adalah bila 1 virus komputer menginfeksi 100 komputer saja, dapat dibayangkan berapa juta komputer yang berhasil dilumpuhkan oleh virus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H