Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook Meminta Organ Tubuh Pengguna

2 Mei 2012   01:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Facebook Meminta Organ Tubuh Pengguna

Organ tubuh kita khususnya bagian dalam sangat-sangat bernilai dan menjadi salah satu benda yang paling dicari dan tentu saja sangat sulit di dapat. Di dunia t internasional khususnya di bidang medik.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa organ-organ tubuh kita sangat diminati dan diburu oleh mereka-mereka yang berbisnis ini. Permintaan yang amat tinggi dari dunia medis, tentunya membangkitkan selera para pembisnis organ tubuh.

Saat ini banyak rumah-rumah sakit besar dunia, membeli organ-organ tubuh dari pasar-pasar gelap, bahkan permintaan yang begitu besarnya, hanya orang-orang yang mempunyai uang banyak saja yang dapat membelinya.

Mungkin saja, hal ini pula yang menjadikan Facebook, meminta para penggunanya untuk mendonorkan organ tubuh mereka. Pemikiran akan hal ini berasal dari inisiatif COO nya Sheryl Sandberg dan Dr.Andrew M.Cameron seorang ahli bedah transpalansi John Hopskin Hospital di Baltimore.

Dengan jumlah pengguna kurang lebih 900 juta, maka Zuckerberg pun berpikir, alangkah luar biasanya ide tersebut. Di Amerika Serikat sendiri, dari 79 orang yang membutuhkan transpalansi organ sebanyak 18 nya meninggal karena terlalu lama menunggu  atau mencari pendonor organ.

Bagi anda yang ingin menjadi pendonor organ tubuh, Facebook telah menyediakan tempat di Timelinenya. Pilih "Life Event", dari kotak update status, lalu dari "drop down" menu akan yang keluar, pilih "Health & Wellness" lalu "Organ Donor.."

Semoga saja, langkah kreatif Facebook ini, dapat membantu mereka yang membutuhkan, bukan saja di Amerika Serikat ataupun di negara-negara yang terdapat kantor Facebooknya, namun juga termasuk 10 negara terbesar penggunanya, termasuk Indonesia, akan juga terbantu.

Langkah ini juga merupakan model percontohan dalam kaitan media sosial yang berhadapan langsung dengan masalah kemanusian. Menurut Dr. Andrew, bila langkah percontohan di Facebook ini berhasil, maka kemungkinan media sosial lainnya akan mengikuti jejak Facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun