Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wah, Meyimpan Data dalam DNA

28 Februari 2012   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wah, Meyimpan Data Dalam DNA

Saat ini, kebanyakan kita menggunakan media-media seperti Flashdisk, Mulmedia Card, SD-Card atau berbagai jenis media penyimpanan lainnya, guna menyimpan atau melakukan back-up atau lainnya guna kepentingan pekerjaan kita sehari-hari.

Penggunaan media peyimpanan eksternal sejenis Flashdisk saat ini sudah merupakan suatu kebiasaan umum, bahkan hampir semua barang elektronik dari perangkat telepon seluler hingga televisi menggunakan media peyimpanan eksternal.

Namun tahukah bahwa saat ini para ilmuwan telah berhasil mengembangkan perilaku unik untuk menyimpan data-data digital kita kedalam media yang benar-benar baru dan dipercaya jauh lebih tahan gangguan dibanding atas media penyimpanan eksternal seperti yang selama ini kita pergunakan.

Dikutip dari Gawker, para ilmuwan memberikan sebuah  contoh dalam mengubah sebuah kata ke dalam kode yang siap disimpan dalam sebuah DNA. Menggunakan tabel ASCII untuk mengonversi setiap huruf ataupun angka ke dalam nilai numerik misalnya a = 100, b = 101, dan seterusnya. Lalu angka-angka ini kemudian diubah menjadi numberik.

Singkatnya dari tabel ASCII tersebut, data lalu dienkripsi atau dibuat pola acak dengan beberapa tahapan matematika rumit. Setelah informasi dienkripsi serta dinyatakan siap, lalu data ditransfer  dan ditempatkan pada banyak sel yang berbeda di sebuah bakteri.

Tentu saja, proses tersebut tidaklah sesederhana seperti yang tertulis dan kita bayangkan, karena sebagai mahluk hidup, bakteri tentu mempunyai beberapa karekteristik yang sangat berbeda dengan benda mati. Namun inti dari penyimpanan ini, adalah menggunakan media DNA bakteri sebagai tempat penyimpanan data.

Setidaknya walau belum dapat diketahui bagaimana bentuk dan visual dari media penyimpanan dengan DNA bakteri ini, namun perkembangan teknologi ini, sangat-sangat penting, dalam menghubungkan antara kehidupan dan dunia teknologi khususnya teknologi informasi.

Ekstrimnya kemungkinan adalah, bila terbukti DNA dapat menyimpan data digital, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, tubuh kitalah yang menjadi media penyimpanan itu sendiri, bahkan lebih gilanya lagi, apa yang terjadi dalam film ROBOCOP bukan tidak mungkin akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun