Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Slogan Kampanye KB yang Mengerikan

2 Maret 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:39 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Slogan Kampanye KB Yang Mengerikan

Mungkin baru kali ini kita mendengar slogan kampanye keluarga berencana yang sangat mengerikan, bahkan dapat dikatakan seperti kampanye para preman atau bajak laut. Tidak percaya.? Anda dapat melihat sendiri kalimat-kalimat kampanye untuk merujuk setiap keluarga agar tidak mempunyai anak lebih dari satu.

Lihat saja, kalimat seperti  "Akan Dihabisi keluargamu Jika menolak ikut KB", atau kalimat seperti " Mau Gantung Diri Karena Tidak Mau KB, Kami berikan Talinya", atau juga seperti "Menolak KB Sama Artinya  Rumahmu Akan Dihancurkan". Sungguh menyeramkan bukan.?

Dari BBC penulis kutip, hampir kurang lebih tiga puluh tahun terakhir kebanyakan pasangan di China yang tinggal di kawasan perkotaan dibatasi untuk mempunyai satu anak saja. Pemberlakuan UU ini sangat keras dan juga kontroversial.

Bahkan kerap kali melibatkan upaya sterilisasi paksa dan bahkan juga aborsi paksa pada setiap keluarga. Hal tersebut diperkuat pula oleh slogan-slogan kampanye mengenai pembatasan anak atau di Indonesia di istilahkan dengan KB secara menyeramkan.

Kebijakan mengenai  slogan kampanye tersebut memang diambil oleh Partai berkuasa yakni Partai Komunis China yang memang lebih menyukai pemakaian slogan yang bersifat langsung dan tanpa basa-basi. Mengerikan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun