Blackberry Tetap Memiliki Gengsi Tinggi..
Blackberry, siapa yang tidak segan mendegar namanya. Kemunculannya yang sangat fenomenal, dengan membawa fitur-fitur yang sungguh dapat dibilang benar-benar dibutuhkan. Pengguna Blackberry saat ini memang tidaklah sebanyak pengguna Android, ataupun Symbian atau juga pengguna sistem lainnya atau bahkan pengguna Twitter dan Facebook. Terutama saat ini, dimana pangsa pasar untuk jenis smartphone persaingannya semakin keras dan juga ketat. Bahkan akibat persaingan tersebut, terjadinya dampak baik positif dan juga negatif yang dihadapi oleh para penggunanya.
Ironis saat RIM mengklaim pengguna yang mencapi 70 juta pemakai Blackberry dari seluruh penjuru dunia, namun disisi lain pengguna baru dan lama Blackberry kian menyusut, seiring dengan munculnya model dan jenis lain yang dianggap menggiurkan oleh konsumen. Berita mengenai terpuruknya Blackberry terjadi dimana-mana, bahkan ada juga yang meramalkan bahwa beberapa tahun ini, sekitar satu atau dua tahun kedepan adalah tahun-tahun suram bagi RIM selaku produsen Blackberry.
Dilain pihak, makin meluasnya Android yang didukung oleh banyak pabrikan dan perusahaan-perusahaan IT kelas dunia, seakan benar-benar ingin mengubur hidup-hidup Blackberry dengan segala fasilitas dan kemampuan yang dimilikinya. Bahkan kemunculan bayi mereka yang diberi nama "Playbook" seakan menjadi berita yang tidak banyak bernilai, dan sangat-sangat jauh dari hebohnya pada saat-saat kemunculan "Smarphone" mereka dengan aneka ragam tipe dan nama itu.
Kita masih ingat, para provider telekomunikasi di tanah air, seakan berlomba-lomba memasarkan produk-produk telepon milik RIM tersebut dengan berbagai macam bentuk kampanye. Namun sungguh berbeda dengan kehadiran anak kedua RIM yang memang berbeda jenis kelamin. Walau masih terlihat sisi elegan dan eksklusifnya namun tidak mampu menarik banyak peminat yang meliriknya.
Namun, walau banyak media menuliskan mengenai keterpurukan Blackberry dalam tahun-tahun terakhir ini, disisi lainnya kita tetap mendapai bahwa pengguna Blackberry tetap dan masih merupakan mereka-mereka yang mempunyai kelas berbeda dibanding dengan kebanyakan orang lain. Mereka mempunyai gengsi, mereka mempunyai komunitas sendiri, dan juga terpenting mereka telah dicap sebagai orang-orang berduit.
Hal yang berbeda dengan para pengguna smartphone lainnya, bahkan iphone sendiripun, walau mematok harga yang sangat tinggi dan tentu juga tidak semua orang dapat memilikinya, namun tidak dapat dan belum dipandang sebagai pengguna dari kelas VIP sebagaimana para pengguna Blackberry. Tentunya bukan hanya produk dari Apple yang harganya selangit, ada banyak produsen smartphone yang mematok harga selangit lainnya, namun tetap saja, pengguna produk masih tidak mendapat stempel sebagai mereka yang berkelas.
Bahkan angka-angka yang keluar dari hasil berbagai penelitian dan survey, yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga riset dunia, juga menunjukan hal yang sama dengan predikat yang diberikan oleh masyarakat umum terhadap Blackberry. Walaupun saat ini, RIM tengah dilanda kepanikan dengan anjloknya saham mereka, dan berbagai persoalan lainnya, dari sisi narsisme, sisi lebaylisme dan juga sisi lainnya, Blackberry tetap dianggap memiliki gengsi tersendiri.
Tentu bukan hanya omong kosong saja, kita sendiri dapat merasakan hal tersebut. Orang tidak akan banyak tertarik bila kita menggunakan smartphone dengan merek-merek lain, walau harganya jauh diatas harga produk RIM, bahkan pada saat kita menggunkan tabletpun, orang tidak akan heran dan tertarik, namun, antusiasme mereka akan berubah kepada kita, apabila kita terlihat menggunakan produk smartphone yang mempunyai logo khas Blackberry.
Nah, walau android berkembang saat ini kearah sektor yang jauh lebih luas lagi, bukan hanya sektor komunikasi saja yang akan diambil perannya oleh Android, namun tetap yang pasti, masyarakat tidak memberikan gengsi yang cukup seperti halnya RIM. Para petinggi RIM, sedikit dapat tersenyum, walau mereka dihantui oleh bayangan keterpurukan, setidaknya para pengguna setia Blackberry masih mempunyai tempat dan kelas yang kastanya lebih tinggi dibanding produk sekelas dari produsen lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H