Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mampukah Hina Rabbani Merayu Hillary Clinton..

20 Juli 2011   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahir 1977, pada tanggal 19 januari, menamatkan Strata-2 pada University of Massachusetts tahun 2001, dan kini diangkat menjadi menteri luar negeri Pakistan pertama yang yang berjenis kelamin wanita. Pengusaha wanita ini, mengisi kekosongan kursi menlu di Pakistan yang ditinggal Shah Mehmood Qureshi karena dicopot dalam perombakan kabinet. Bergabung dengan partai yag pernah dipimpin oleh Benazir Bhutto dan diangkat menjadi anggota parlemen dari partai Rakyat Pakistan, namun Liga Muslim Pakistan adalah tonggak pertama Rabbani berkecimpung dalam dunia politik di negaranya.

Walau tidak banyak yang istimewa dan luar biasa dari Rabbani, namun karena profilnya seorang wanita dan memang mempunyai karismatik tersendiri, sehingga namanya langsung dilirik oleh dunia internasional. Bahkan Rabbani akan dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di sela-sela acara  forum regional ASEAN (ARF)di Indonesia pada pekan ini. Dengan kata lain, kekuatan politiknya masih jauh dari seniornya yang tewas karena dibunuh, yakni Benazir Bhutto, namun karena ditunjuk oleh sang presiden, maka wanita cantik ini diangkat menjadi menteri luar negeri Pakistan.

Pengangkatan Rabbani ini, sebagai suatu langkah menuju pencairan bantuan untuk Pakistan, yang oleh Amerika Serikat sedang dibekukan seluruh bantuan keuangan terhadap negara tersebut. Sebagaimana kita ketahui, hubungan Washington-Islamabat memburuk pasca pembunuhan Osama Bin Laden beberapa waktu lalu, hingga berujung kepada pembekuan bantuan keuangan untuk Pakistan.

Dengan diisinya kursi menlu ini, diharapkan pencairan kebekuan diplomatik yang selama ini sangat menganggu jalannya pemerintahan di Pakistan, dapat terobati, dan tentu saja, harapan utama pemerintah terhadap lobi dari Rabbani beserta timnya, adalah pencaian bantuan keuangan yang selama ini menjadi harapan Pakistan. Kita ketahui bahwa kehidupan dinegara yang masih saja porak-poranda itu, sangat memprihatinkan, selain oleh terorisme, pakistan juga bersitegang dengan India, menyangkut wilayah Khasmir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun