Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Libya akan Menjadi Lautan Darah..

21 Maret 2011   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:36 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak Dewan Keamanan PBB, mengesahkan serangan atas Libya, semenjak itulah, kita semua seharusnya mengetahui bahwa ada beberapa negara di dunia ini yang memang cinta perang dan sangat menyukai adanya perang, namun tentunya bertopeng dengan wajah serta jubah malaikat perdamaian.

Dilaporkan banyak media internasional, sabtu 19 Maret lalu waktu Libya, pesawat-pesawat tempur Perancis, Inggris dan Amerika Serikat, memborbardir serangan atas ibukota Libya Tripoli. Serangan terus berlanjut hingga hari ini. Asap hitam, mewarnai langit kota Tripoli. Gedung-gedung pemerintah, dan bangunan-bangunan sipil dilaporkan hancur lebur oleh serangan rudal baik dari udara maupun yang dilancarkan dari kapal-kapal induk Amerika Serikat dan teman-temannya.

Bila kita melihat bagaimana kecaman dunia yang dimotori oleh Amerika Serikat terhadap tindakan rejim Khadafi terhadap para pemberontak di dalam negerinya sendiri, kita dapat melihat, alangkah indahnya kata-kata dan pernyataan yang mereka lontarkan melalui presiden, ataupun pejabat-pejabat tinggi mereka. Mereka mengecam adanya tindakan anarkisme, tindakan brutal, dan tindakan represif lainnya, namun kenyataan dan faktanya, mereka juga menggunakan tindakan yang jauh bahkan melebihi apa yang dilakukan oleh Khadafi terhadap para pemberontak di dalam negerinya sendiri.

Amerika Serikat memiliki peran "strategis" dalam koordinasi itu, dan perintah operasi akan ditentukan setelah koalisi ad hoc terbentuk. "Pada titik ini, kita berbicara tentang koordinasi. Sebagai bagian dari pasukan koalisi, Uni Emirat Arab telah menjanjikan 24 pesawat (Mirage 2000-9 dan F-16) dan Qatar antara empat dan enam 2000-5.

Memang sangat disayangkan mereka yang abstain di Dewan Keamanan PBB sama sekali tidak memberikan hak veto mereka guna mencegah terjadinya lautan darah yang mengancam sebuah negara yang berdaulat di didunia. Dimanakah letak hatia nurani mereka sebagai manusia.? Russia dan Cina, mengatakan, bahwa mereka mengambil sikap yang sangat berat dalam rapat DK-PBB yang membahas di ijinkannya serangan atas Libya tersebut. Namun sayang seribu sayang, justru mereka juga ikut bermain dalam kondisi tersebut.

Karenanya sudah jelas, bahwa dunia boleh berkata mengenai "kemanusian" namun, bila negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB sudah tersentuh "libidonya" maka, tak ada negara didunia ini yang dapat sembunyi dari kehancuran dan bermandikan darah. Itulah fakta dan kenyataan yang selama ini terjadi dinegara-negara kecil didunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun