Google glass sebuah teknologi Augment Reality yang belum pernah ada sebelumnya memang sudah saatnya dipertontonkan fungsi dan kegunaannya untuk kemajuan ilmu pengetahuan bahkan dalam dunia olah raga, seperti Sepak bola.
Kaca mata yang berfungsi sebagai smartphone ini, dapat digunakan oleh para wasit yang memimpin laga-laga internasional misal seperti Piala dunia, atau laga-laga dalam perebutan piala-piala bergengsi lainnya.
Teknologi yang dikembangkan dari Google X ini, memang sangat futuristik dan juga tentunya stylist. Betapa tidak, teknologi yang menghubungkan dunia ini hanya berada beberapa milimeter diatas pelupuk mata, tanpa perlu campur tangan dan campur jemari.
Wasit yang memimpin sepak bola, sering terlihat seolah curang, bahkan terkesan berat sebelah. Bagi kita pengemar atau fans fanatik dari salah satu tim yang dirugikan wasit, tentu merasa sangat geram. Bukan hanya kita tentu, para tim yang berlaga termasuk pelatih, pasti merasa sangat sakit hati.
Dengan tidak mengurangi historis dan sportivitas, tentu para hakim-hakim lapangan dalam dunia persepakbolaan tidaklah haram jika menggunakan teknologi yang akan membantu mereka, mengulang gerakan, melihat apa yang tidak mereka lihat, serta hal penting adalah, tidak tersakiti atau tidak ada yang merasa dicurangi oleh keterbatasan sang wasit didalam melihat pergerakan bola serta pemain.
Tentu penggunaannya haruslah dibuat dan disajikan khusus untuk penggunaan dalam hal terbatas pada pertandingan tersebut saja, dan tidak untuk hal-hal diluar fungsi dalam pertandingan tersebut.
Bahkan bisa jadi, bukan hanya olah raga sepakbola saja, namun olah raga lain, yang membutuhkan dan memerlukan kejelian dan pengawasan wasitpun dapat menggunakan Google Glass sebagai alat bantu moderen.
Belajar dari sejarah sepakbola dan olah raga yang mengantungkan kepada para juri atau wasit sebagai penentu, sungguh sangat banyak, khususnya dalam dunia persepakbolaan. Keputusan-keputusan yang sangat menyesakan dada, bahkan sudah sangat jelas itu adalah pelanggaran, namun bila wasit berkata lain, tidak ada yang sanggup melarang.
Juga jangan sampai terjadi lagi tangan tuhan, sebagai bentuk kesalahan dan kelengahan wasit pada pertandingan sepakbola khususnya pada even bergengsi semacam piala dunia seperti yang tengah berlangsung ini.
Sesungguhnya fitur pada Google Glass ini adalah seperti perangkat smartphone kita biasa yang menampilkan informasi dan segala hal yang kita perlukan serta terhubung ke dunia melalui internet dan akses perintah melalui suara.
Tentu teknologi hanya bersifat membantu dan menolong ketika diperlukan serta dibutuhkan, bukan untuk mengantikan posisi atau hal-hal yang bersifat kultur dan fungsi dari olah raga itu sendiri.