Mesin ATM - Automated Teller Machine, memang kerap menjadi sasaran para penjahat, baik secara konvensional ataupun secara digital atau menggunakan teknologi serta perangkat-perangkat mutahir.
Secara konvensional sering kita dengar, bagaimana cara mencuri uang di ATM, bahkan yang paling ekstrim, sering kita dengar dengan membongkar dan mengambil brankas ATM, dan masih banyak lagi cara-cara konvensional yang digunakan para penjahat.
Nah, adapun cara digital atau dengan menggunakan metode-metode secara software serta menggunakan teknologi tinggi, juga sangat banyak. Terutama karena sistem operasi dari ATM itu sendiri menggunakan Windows XP, yang kini sudah tidak ada update keamanannya.
Baru-baru ini, di Eropa dikejutkan dengan ditemukan sebuah program Malware, yang dapat melakukan penarikan uang di mesin ATM tanpa perlu menggunakan kartu ATM.
Dengan sistem operasi Windows yang terdapat pada mesin ATM diseluruh dunia saat ini, malware tersebut berkerja dengan memanfaatkan kelemahan yang ada pada sistem operasi tersebut, sehingga sekali terinfeksi maka seluruh sistem akan diambil alih oleh Malware tersebut.
Menurut salah satu vendor antivirus asal Rusia, Kaspersky, Malware tersebut banyak ditemukan di negara-negara Eropa Timur, namun tidak tertutup kemungkinan Malware juga telah menyebar ke negara Eropa, Asia, Israel, Perancis, Cina, India, Amerika, dan Malaysia.
Malware ini mampu melakukan penarikan uang di mesin ATM sekali jalan dengan penarikan uang lembaran sebanyak 40lembar untuk satu kali penarikan pada satu mesin ATM yang terinfeksi, dengan tanpa memerlukan satu kartu apapun.
Dan perlu kita ketahui pula Indonesia merupakan negara terbesar kedua dengan persentase 49,62 persen komputer terinfeksi Malware, setelah negara Pakistan yang menempati posisi pertama dengan tingkat infeksi sebesar 55,03 persen.
Cara kerja secara umum dari malware tersebut cukup sederhana, pertama, penjahat yang ingin mencuri uang di ATM sasarannya harus menginfeksi komputer ATM tersebut dengan menggunakan CD Bootable.
Kedua setelah berhasil membuat booting dengan CD, maka si penjahat akan memasukan beberapa perintah yang langsung diketikan melalui papan tombol ATM.
Ketiga, merika menggunakan kombinasi nomor-nomor yang hanya mereka atau kelompoknya saja yang mengetahui, kombinasi angka tersebut didapat melalui telepon keseseorang yang memang memegang kendali atas Malware tersebut.