Seperti dilansir dari berita-berita di internet, ISIS dikabarkan pernah membantai 1 pasukan musuh yang telah menyerah, dengan memenggal kepala mereka.
Bahkan beberapa waktu lalu, bendera-bendera mereka yang dipasang ditempat yang telah mereka kuasai dipasangi bom agar didapat dilepas atau dijahili orang.
Hal yang sama dilakukan oleh pasukan Vlad III, ketika mereka berperang di eropa pada tahun 1450an. Mereka membunuh pasukan ataupun penduduk yang dianggap melawan mereka, dengan cara teramat sadis dan kejam.
Vlad Tepes atau dikenal dengan nama Vlad Dracul, Dracul dalam bahasa Rumania artinya naga, karena Vlad menjadi salah satu penganut orde naga atau dalam bahasa kita dapat dikatakan kasta naga, yang merupakan kasta terbesar dan terbanyak pengaruhnya.
Mereka menusuk dan ataupun menyula orang dengan menggunakan tombak ataupun peralatan yang memang telah dipersiapkan dari anusnya hingga menembus tengkorak kepala, lalu di tancapkan dipinggir jalan, hingga dibiarkan membusuk.
Pasukan Vlad III sebagaimana Vlad sebelumnya memang ditakuti dan menggemparkan seluruh Eropa khususnya Jerman dan Turki pada jaman Ottoman, hal yang sama sebagaimana ISIS saat ini.
Pernah suatu ketika Vlad mengajak berteu kurang lebih 30 ribu para pedagang Turki, mereka dijamu dalam sebuah acara makan, namun secara tiba-tiba mereka disekap, ditelanjangi dan digiring kelapangan dimana para penduduk Vallchia dan seluruh orde Naga telah berkumpul dan tentu saja Vlad telah ada disana.
Lalu secara sadis dan mengerikan, para pedagang yang berjumlah 30ribu orang terdiri wanita dan laki-laki itu disula satu persatu yakni dengan cara dalam keadaan telanjang dan hidup untuk kaum lelaki kayu dimasukan dari anus mereka untuk wanita, dimasukan melalui kemaluannya lalu ditancapkan ke tanah.
Sehingga meronta-rontalah mereka menahan rasa perih dan sakit yang teramat sangat, sehingga lama-kelamaan kayu tersebut tembus dengan sendirinya ke leher ataupun kekepala si korban, tergantung dari gerakan dan rontaan mereka.
Vlad sendiri menikmati hal tersebut dari orang pertama hingga orang terakhir sebanyak 30 ribuan orang dengan sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya.
ISIS, walau mereka berperang di timur tengah, namun bukan saja timur tengah yang waspada, Eropa, asia dan Amerika nampaknya yang benar-benar khawatir, dan gempar.
Cara dan taktik berperang pasukan Vlad III dijamannya dan ISIS saat ini, nyaris menggunakan suatu taktik yang membuat mental musuh menjadi ciut nyalinya.
Dengan menggunakan teknologi yang telah maju saat ini, propaganda dan informasi terus mereka buat dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia, dimana dalam setiap propgandanya, mereka mencoba membuat ciut nyali musuh sebelum berperang.
Saat ini cara berperang dan taktik yang dipergunakan ISIS kebrutalannya dan bentuknya hampir sama dengan apa yang dilakukan Vlad dan pasukannya di eropa pada jamannya.