Mohon tunggu...
Andre Salmon Zalukhu
Andre Salmon Zalukhu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Calon Mahasiswa UGM.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sariawan, Dongeng Kejam Yang Jadi Kenyataan

28 April 2014   03:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kecil merupakan masa yang sangat indah. Beberapa orang ada yang menyangkalnya, mungkin karena kurang kasih sayang. Mungkin. Namun tetap saja, kita sebagai manusia kesayangan Tuhan memiliki kenang-kenangan sendiri tentang masa lalu. Di mana ada kesedihan juga ada kenangan yang menyenangkan. Tidak mungkin Tuhan menggambarkan kesedihan total dalam kanvas kehidupan kita, pun tidak mungkin muluk-muluk kenangan indah. Tidak. Keadilan ada di tanganNya. Menyangkut masa lalu, saya terkenang dengan masa kecil saya. Yah, tentang dongeng tua yang pernah saya dengar dari tetangga saya. Bukan dari orang tua. Karena orang tua saya tidak pandai berdongeng. Dongengnya seperti ini:

“ Suatu hari hiduplah seorang anak yang sangat nakal. Ia suka menganggu orang lain, apalagi dia sangat suka membohongi orang tuanya. Mulutnya sangat aktif berkata-kata. Ia sangat pandai meyakinkan orang tuanya dan orang-orang lain untuk melakukan sesuatu yang ia minta sebagai alat operasi kebohongannya. Dan dia selalu berhasil. Padahal orang tuanya selalu menasehatkannya untuk berkata-kata jujur. Anak bernama Oden ini hanya mengangguk setiap momen pemberian nasihat dilakukan. Pada puncaknya, Oden mau melakukan sebuah operasi baru. Ia mau mencuri uang orang tuanya. Ketika ia berhasil, ia menjajankan uang itu dengan makanan kesukaannya. Orang tuanya melihat uang itu, dan menanyakan pada Oden. Oden mengelak mencurinya. Untuk lebih meyakinkan orang tuanya, Oden mengambil sumpah; “Saya bersumpah, mak, pak, tidak mencuri uang kalian. Kalau terbukti saya akan cegukan seumur hidup !” Namun seolah petir menyambar-nyambar takdir, si Oden betulan cegukan. Orang tuanya menjewer kuping Oden. Dan Oden tetap mengelak. Pendiriannya begitu kuat. Sama seperti tameng Captain Amerika yang tidak bisa dipatahkan. Nasib berkata lain, orang tua Oden yang memiliki cinta kasih sangat dalam pada Oden menarik nafas panjang dan mempercayainya. Kembali, Oden mampu melancarkan aksi berbohongnya. Setelah ia mencari-cari tahu dan membaca buku di perpustakaan, ternyata, cegukan dapat disembuhkan dengan menarik nafas panjang dan menahannya selama 40 detik saja.  Cegukan Oden pun dapat sembuh. Kutukan itu tidak mampu membayang-bayangi Oden lagi seperti Captain Subasa membayang-bayangi Jugo.

Namun tidak jerah, Oden tetap mencuri. Uang orang tuanya itu kembali ia ambil tanpa permisi. Ketika ia berhasil, ia menjajankan uang itu dengan makanan kesukaannya lagi. Makanan kesukaannya adalah bakso kojek di depan rumah. Orang tuanya melihat uang itu, dan menanyakan pada Oden. Oden mengelak mencurinya. Untuk lebih meyakinkan orang tuanya, Oden mengambil sumpah lagi ; “Saya bersumpah, mak, pak, tidak mencuri uang kalian. Kalau terbukti saya akan sariawan seumur hidup !” Kembali. Oden bersumpah dan terjadi di saat itu juga, KUTUKAN!!! Oden kini Sariawan. Orang tuanya masih mempercayai Oden. Masalah pun berlalu. Oden kembali mencari dan membaca buku di perpustakaan kota tentang cara mengatasi sariawan supaya sariawannya hilang. Namun tidak pernah hilang. Kebiasannya mencuri jalan, juga sariawannya. Setiap galau, Oden memakan bakso Kojek. Ia sangat bingung. Singkat cerita, biar tidak kepanjangan, Oden akhirnya bertobat. Ia mengaku pada orang tuanya ia mencuri uang mereka selama ini. Ia minta orang tuanya mengampuninya. Dan mendoakan pada Tuhan supaya sariawannya hilang. Orang tua Oden yang memiliki cinta kasih sangat dalam pada Oden menarik nafas panjang dan mempercayainya. Kali ini Oden selamat.

Pada akhirnya, Oden bertobat, tidak mencuri uang lagi. Tidak jajan bakso kojek lagi. Ia jadi anak baik. Ia sadar bahwa penyebab sariawan bukanlah kutukan namun bakso kojek yang keseringan ia makan.

Kesimpulan: - Jangan mencuri dan berbohong pada orang tua.

-Jangan percaya kutukan

-Jangan keseringan makan bakso kojek                    “

Sariawan dalam dongeng itu sangat fatal. Untuk mencegahnya jangan makan banyak makanan berminyak. Untuk mengobatinya, coba Kuldon. Ulasannya bisa dibaca di sini. Segalanya tentang sariawan dan pengobatannya. Cek di sini. Niscaya kamu tak bakal seperti Oden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun