Mohon tunggu...
Andre ricky
Andre ricky Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Berada dari ketiadaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Selanjutnya

25 April 2021   22:27 Diperbarui: 25 April 2021   23:57 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ahh tak terasa sudah sampai sejauh ini , capek , iya memang capek , kehidupan selanjutnya akan menantimu ketika sudah beranjak pergi melangkahkan kaki jauh ke depan , lalu Persiapan nya sudah sampai sejauh mana ? Apa masih meraba untuk melihat dunia , sedangkan dunia terus-terusan berputar . Hemm mungkin suasana nya masih sama tapi perjalanannya akan berbeda di waktu yang tak lagi sama , memikirkan hal ini dan itu seperti menghitung pasir yang ada di lautan , atau bintang yang ada di angkasa , tak akan ada habisnya, karna keterbatasanmu.

Masih semangat gak ? Harus dong , toh semuanya juga akan ada suka dan dukanya , sukanya di nikmatin , dukanya di ikhlasin. Memang ya manusia tidak akan pernah ada puasnya , selalu saja ada hal baru yang bermunculan , walaupun tidak sesempurna ciptanNya.

Tenang , ini bukan akhir dari segalanya , tapi awal dari sejarahnya , bukankah yang membuat cerita tentang dirimu itu diri kita sendiri ? Lalu apa yang harus di khawatirkan ? Kalo usahanya hanya sampai seukuran bakteri.

Seberapa jauhh usahamu kan bertahan , sampai semuanya terhempas begitu saja? Sangat mudah menyerah dengan keadaan , kalo kata orang sih cemen. Kau belum mencoba tapi kau sudah takut untuk gagal. Kegagalan kan bukan akhir dari semuanya , tapi di buat awal dari rencanaya.

Daripada harus berdiam diri , kenapa tidak mencoba untuk berlari , lari yang jauh , sejauh sampai kau tak sanggup lagi untuk bangkit. Asal kau tau , kau memilih dia di antara ribuan bahkan milyaran orang yang harus berebut untuk sampai ke posisimu saat ini , rasamu jangan di sia-siakan , karna kesempatan yang sama tidak akan berulang , sekalipun terulang itu takkan sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun